#Red Moon ── Minsan

#08

#Red Moon ─ Simpang Siur

Perdamaian antara Gean dan Sea membuat beberapa pekerja kastil terheran-heran. Pasalnya selama beberapa tahun belakangan luna mereka tidak menunjukan tanda bahwa akan terjadi perdamaian seperti ini.

Yyeo yang sedang berjalan menuju ruangan Sea hanya terdiam. Dia tau betul seperti apa perasaan Sea, ia juga cukup terkejut dengan kabar yang baru saja ia dengar.

"Bukankah dia sulit memaafkan gean?"

Yyeo mempercepat langkahnya lalu membuka pintu ruangan, ia menemukan Sea tersenyum sendiri. Omega itu bahkan tak memperhatikan berkasnya, Yyeo yang melihat itu tersenyum. Sudah lama ia tak melihat Sea tersenyum seperti ini.

"Permisi, luna choi ada berkas tambahan untukmu. Aku cukup terkejut dengan perdamaian ini, pantas saja gean mengirim sebuah surat padamu hari ini."

"Dia mengirim surat untukku?"

Yyeo memberikan semua berkas baru dan surat Gean kepada Sea. Omega itu mengangguk lalu membuka surat yang diberikan Gean.

Jika surat ini sudah sampai secepatnya temui aku di kastil tempat kita biasa bertemu, jika kau curiga padaku bawalah yyeo bersamamu. Aku akan menunggu disini. ─ Geandrane Song

"Apa yang alpha vampire itu tulis untukmu?"

Sea menutup surat itu lalu memberikannya pada Yyeo. Si surai kelam terdiam, ia sudah pernah terlibat dalam setiap pertemuan Gean dan Sea namun ia trauma karna yang ia dapat hanyalah suara geraman buas Gean dan rintihan Sea sepanjang malam.

"Kau minta pun aku tidak ingin ikut. Kau baik-baik saja jika tidak ku temani?"

"Kurasa aku akan baik-baik saja yyeo. Tolong katakan pada mourine bundanya tidak akan pulang malam ini."

"Jaga dirimu."

Sea sampai disana namun tidak ada tanda-tanda bahwa Gean berada disana. Feromonnya sangat samar dan jaraknya sangat jauh, apa Gean membohonginya?

Namun tiba-tiba saja hujan turun dengan sangat deras. Rasanya seperti mengulang sebuah kejadian yang menyakitkan, mata omega bersurai biru itu mulai berkaca-kaca.

Sea memejamkan matanya membiarkan air matanya kembali jatuh, namun seseorang menangkup pipinya. Mengusap pipi itu dengan lembut sebelum mengecup kening Sea.

Omega itu membuka mata dan menemukan Gean berdiri didepannya. Alpha itu tersenyum membuat Sea kembali menangis, rasanya begitu takut mengingat saat itu Gean tidak datang padanya.

"Kau pasti lupa tempat ini memiliki perlindungan agar feromonmu tidak tercium terlalu kuat."

Sea terdiam, pantas ia tak bisa mencium feromon mint Gean dari dekat. Omega itu mulai tertawa seperti orang bodoh, Gean tersenyum lalu memeluk Sea lebih erat.

"Aku sudah datang jadi apa yang harus kita lakukan sekarang?"