#Red Moon ─ Mating 🔞
chapter ini full oleh adegan dewasa, harap bijak dalam membaca.
Entah secara sadar atau tidak malam itu adalah malam purnama, malam dimana omega seperti Sea akan mengalami heat dan alpha seperti Gean akan mengalami masa rut. Keduanya masih asik saling mencumbu, suara kecipak terdengar nyaring karna sepinya kastil.
Gean mengangkat tubuh Sea kedalam hangat pelukan lalu membawa omega itu menuju kamar yang ada disana. Kamar dengan cahaya remang membuat keduanya semakin bergairah. Aroma lilin lavender dipadu aroma mint Gean membuat omega bersurai biru muda itu pening.
Gean berusaha menahan dirinya, sudah lama sejak terakhir mereka berhubungan badan. Omega itu pasti tidak terbiasa melakukan hal ini, aroma mawar itu merebak menusuk penciuman Gean. Feromon Sea memenuhi indra penciuman dan pikiran Gean. Dulu feromon Sea tak sekuat ini untuk membuatnya terpancing.
Gean membuka kancing kemejanya lalu menarik pelan bluss milik Sea. Omega itu hanya merintih pelan, Gean membayangkan bagaimana susahnya Sea menjalani heatnya selama ini, ia tak memiliki pasangan dan juga tak pernah memiliki hubungan. Rasa bersalah kembali muncul didalam benaknya.
Alpha vampire itu lantas menggenggam tangan Sea, omega itu terdiam lalu tersenyum. Gean melihat setulus apa senyum omega itu padanya. Sea mendekat, kembali menyatukan bibir keduanya dan kembali saling mencumbu bibir masing-masing.
Gean membuka pakaian Sea berserta bawahannya dan membuangnya sembarang ke bawah ranjang. Pakaian berceceran dan tidak membuat sepasang pemimpin werewolf dan vampire itu berhenti saling memberikan sentuhan menggoda. Manik keduanya beradu, saling memuja dan kembali terpejam ketika cumbuan itu dilanjutkan.
Surai abu-abu Gean mulai basah dan Sea hanya bisa meremas pelan rambut sang alpha. Rasanya sangat sakit saat Gean menerobos masuk kedalam dirinya. Ini adalah pertama kalinya sejak beberapa tahun tak pernah melakukan hubungan badan. Rasa nyeri pada bagian bawah Sea mereda ketika Gean memberikan kecupan-kecupan ringan pada wajahnya.
Gean memandang Sea penuh puja, wajah rupawan milik Luna dari blue moon itu tidak pernah hilang bahkan setelah bertahun-tahun lamanya mereka tak pernah bertemu. Gean tersenyum lalu mengusap pipi Sea berusaha menenangkan omega itu untuk terbiasa dengan miliknya.
"Masih terasa sakit? Maaf aku tidak melakukan pemanasan."
Omega itu hanya mengangguk samar dan mengecup rahang Gean yang mengukungnya dari atas. Sea terpejam lalu sedikit mengetatkan lubang senggamanya. Gean menggeram dan mulai bergerak pelan. Sea hanya bisa mencengkram kuat bahu Gean selagi ia membiasakan diri.
Kecupan-kecupan sayang terus dilontarkan oleh Gean, ia terus memuja bagaimana indahnya sang omega dibawah kuasanya. Peluh yang membuat surai biru muda itu nampak basah dan berantakan. Pipi omega itu bersemu, tubuhnya basah oleh peluh dan cairan. Definisi indah yang hanya bisa Gean lihat dari diri seorang luna choi.
Gerakan itu semakin brutal membuat Sea terhentak-hentak tak karuan. Gean sedikit mengangkat tubuh sang omega dan mengusap punggung polos itu dengan lembut, turun dan menekan pinggang ramping sang omega. Sea hanya bisa mendesah, terus mendesahkan nama Gean dengan lantang dan keras.
Gean menekan tubuhnya semakin dalam, alpha vampire itu mengecup leher Sea hendak memberikan sebuah tanda abadi diantara keduanya. Cengkraman pada rambutnya semakin kuat, omega itu akan kembali mengalami ejakulasi. Gean tersenyum dan menggoda omega itu dengan memperlambat gerakannya.
Sea merengek gemas, meminta Gean untuk kembali memberikan ia begitu banyak rasa nikmat. Pada akhirnya Gean mengalah pada sang pujaan hati dan kembali menghentakan miliknya pada senggama Sea.
"Ahh! Geanhh!"
Gean menyeringai saat ia menemukan titik sensitif sang omega. Ia kembali bergerak brutal, menikmati indahnya Sea dengan alunan desah yang memabukan. Keduanya benar-benar melepaskan semuanya malam itu. Cinta keduanya kembali bersemi dan entahlah tidak ada yang tau bagaimana itu akan berakhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
#Red Moon ── Minsan
Fanfiction1st vampwolf series #SEA : Terjebak dalam suasana kelam, saling membunuh dan menyerang. Iris biru terang saling bertatapan dengan iris yang lebih kelam. Keduanya jatuh, dalam sebuah perasaan tak wajar diantara mereka dan kaumnya. Bagaimana bisa seor...