#Red Moon ── Minsan

#12

#Red Moon ─ Love

Sea mendudukkan dirinya bersandar pada batang pohon kokoh dibelakangnya. Matanya terpejam menikmati semilir angin dan suara keributan diantara Nola dan Mourine yang sedang menangkap belalang di taman kastil.

Ia sedang berada di red moon, tempat kelahiran Gean dan juga Nola. Bluss berwarna biru muda itu sedikit kotor karna bercak tanah. Sea tetap menyandarkan tubuhnya tak perduli jika pakaiannya kotor, Ia bisa berganti pakaian nanti.

Suara derap langkah dan aroma mint mulai mendekat, menguar membuat Sea semakin tenang dan tersenyum tipis. Omega itu membuka matanya dan menemukan Gean sudah berdiri disebelahnya.

Alpha itu mengangkat tubuh Sea kedalam dekapannya dan mencium surai biru muda itu penuh sayang. Sebenarnya Sea tidak keberatan namun jika ada anak-anak seperti ini ia tidak yakin Nola tidak akan meniru sang ayah.

"Apa yang kau lakukan?! Kau tidak lihat ada anak-anak disini?"

"Aku hanya memelukmu tidak mencium mu seperti ini."

Cup

"Geandrane..."

Gean terkekeh lalu mengusak surai cerah itu sebelum menghampiri kedua anak kecil yang masih asik mencari belalang. Sea kembali terduduk dan memperhatikan Gean bersama anak-anak.

Sebuah tepukan pelan pada bahu Omega itu membuat Sea menengok kebelakang, ia menemukan perempuan cantik mendekat padanya dan tersenyum.

"Astaga, kenapa ibu repot-repot keluar seperti ini."

Sea berdiri mengajak perempuan itu untuk duduk di kursi yang tak jauh dari pohon tempat ia terduduk tadi. Perempuan itu adalah ibu dari Gean, salah satu vampire terkuat yang ada di red moon.

"Ibu tidak merasa keberatan Sea, sudah lama tidak melihatmu. Bagaimana kabarmu sayang?"

Sea tersenyum, perempuan itu sangat menyayangi nya. Bahkan meskipun ia tau Sea adalah seorang werewolf.

"Kabar ku sangat baik untuk sekarang ibu. Gean menjagaku dengan baik beberapa hari ini."

Perempuan itu menatap kearah padang rumput lalu memandang kearah mourine yang asik berlari mengejar Gean.

"Dia putrimu dan gean?"

Sea menatap kearah Mourine lalu menggeleng pelan. Perempuan itu paham pada situasi tanpa omega itu berbicarapun sang ibu memilih untuk memeluk Sea.

"Cukup sulit merelakan putrimu pergi, percayalah gean akan menjaga mourine seperti putrinya juga."

Sea mengangguk dan kembali mengobrol santai bersama ibu dari Gean. Alpha itu mendekat memeluk leher Sea pelan dari belakang.

"Apa yang kalian bicarakan?"

"Jangan mencampuri urusan kami gean, kau tidak akan mengerti."

"Kau tega padaku?"

"Kapan aku tidak tega padamu?"

Sang ibu tertawa, sudah lama ia tak melihat pemandangan seperti ini sejak Oceana hadir ditengah keluarga red moon. Ia bersyukur Sea bisa kembali memaafkan putranya.