past [3]

776 138 3
                                    










Satu Minggu setelah kematian nyonya Kurokawa, suasana rumah terasa sepi.

Sang kepala keluarga tak pernah pulang, dan Izana dan Izuna yang tak seceria biasanya.

Izuna menatap datar, pigura yang tertempel di dinding rumahnya, pigura itu berisi foto keluarga kecil mereka yang sangat lengkap.

Sang ibu sedang memangku Izuna, dan sang ayah yang menggendong Izana.

" Izu! " Suara panggilan, mengalihkan atensi anak laki-laki itu.

" Ada apa Iza? "

Izana berjalan mendekati adiknya itu. " Ayo tidur, sekarang sudah malam. " Ajaknya, sambil menggandeng tangan sang adik kembarnya.

Izuna hanya diam, mengikuti sang kakak.

" Oh ya, Iza punya sesuatu buat Izu. " Ucap Izana.

" Apa? "

Tak menjawab pertanyaan sang adik, Izana malah berlari menuju kamar keduanya.

Izuna duduk di pinggir kasur mereka, sementara Izana sedang mencari sesuatu.

" Nah, ini dia. " Ucap Izana, lalu berjalan mendekati adiknya, dengan kedua tangan yang membawa sebuah kotak.

Anak laki-laki tersebut duduk di samping sang adik. " Buka ini. " Ucapnya.

Sang adik hanya mengangguk, lalu membuka kotak tersebut.

Hal pertama yang dilihat Izuna saat membuka kotak tersebut adalah, dua pasang anting hanafuda, dengan warna yang berbeda.

" Anting ini masih terlalu besar, untuk kita pakai. " Ucapnya, sambil menatap sang kakak.

Izana hanya tersenyum, lalu mengambil sepasang anting hanafuda bewarna hitam dan putih, lalu menaruhnya di atas tangan kanan sang adik.

" Saat sudah besar, kita akan memakainya. " Ucapnya dengan antusias.

Seulas senyum, terlukis di bibir Izuna.

" Ya. "

( Anting nya kayak yang di chapter INFORMATION )

Izana juga mengambil sepasang anting hanafuda, tetapi berbeda warna dengan milik Izuna.

" Janji ya. " Ucapnya, sambil menunjukkan jari kelingkingnya.

Izinkan mengangguk.

Lalu keduanya menautkan jati kelingking mereka, sebagai janji untuk kedepannya

Tak lama kemudian, keduanya tertidur dengan posisi saling berpelukan.

Kakek mereka yang tidak sengaja lewat, tersenyum hangat melihat keduanya.

" Semoga kebahagiaan selalu mengikuti kalian berdua. " Ucapnya, lalu menutup pintu kamar sang cucu.

Tanpa mereka ketahui, bahwa pukul 12 malam. Ayah keduanya pulang, dan berbincang bincang tentang suatu hal, bersama Kakek mereka.

" Aku akan membawa Izana. "

Keesokan harinya.

Izuna bangun dari tidurnya, dirinya tak menemukan sosok Izana di sampingnya.

Dengan cepat dirinya menuju keluar kamar, dan berjalan menuju ruang tamu.

Pemandangan yang pertama kali dilihatnya, membuat air mata anak laki-laki tersebut, terjatuh.

Untuk pertama kalinya, Izuna meneteskan air mata, setelah kepergian sang ibunda.

" Iza! " Panggilnya.

Membuat ketiga orang disana menoleh kearahnya.

Izana menatap adiknya itu dengan mata berkaca-kaca.
" I-Izu. "

Langsung saja Izuna berjalan mendekati kakak kembarnya itu.

" Jangan bawa kakak ku pergi! " bentaknya, kepada sang ayah.

Kilatan kebencian terlihat di manik ungunya. Tangan kanannya memukul dengan kencang tangan sang ayah, yang memegang tangan sang kakak.

" Kau boleh pergi! Tapi jangan bawa Izana! " Ucapnya.

Tuan Kurokawa yang murka, langsung menampar pipi Izuna, lalu memukul tengkuk Izana, dan menggendong nya.

" Jangan halangi jalanku, sial*n. "

Kakek mereka yang menyaksikan hal itu, langsung turun tangan.

Emosinya langsung naik, ketika melihat sang cucu di tampar dan diberi umpatan.

" Jaga bicara mu di terhadap cucu ku. " Ucapnya dengan dingin.

Tuan Kurokawa mengabaikan hal itu dan langsung ingin melenggang pergi.

Izuna yang melihat itu hanya bisa diam. Tubuhnya membeku, seperti saat kecelakaan sang ibu.

" JANGAN BAWA IZANA!!!! " ucapnya sambil berteriak.

Dirinya ingin menangis, tetapi air mata tak keluar dari pelupuk matanya.

Manik ungunya menatap sang ayah dan kakaknya, yang perlahan pergi menjauh.

Tidak, dirinya tidak ingin di tinggal kan. Jangan jangan pergi, Izana, jangan. Ibu, ibu, Izana akan pergi. Tidak tidak boleh Izana. Jangan tinggalkan aku sendirian, Izana!!!!

Sang ayah dan sang kakak menghilang dari pandangan Izuna.

" Pergi, Izana pergi. "











To be continue~

Izana Twins { Kurokawa Izana }✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang