part.02||Lapangan

19 2 0
                                    



Lagi dan lagi ucapan Samuel berhasil membuat Kanaya mengeluarkan keringat di pelipis nya.

Kanaya menatap sendu Samuel seolah berkata "Jangan. Please hari ini aja" bola mata mereka bertemu beberapa detik sampai akhirnya Samuel mengalihkan pandangan itu.

***

Kanaya bersiap membereskan buku serta alat tulis nya. Memasukkan nya ke dalam tas ransel berwarna putih.

Gebrakan meja berhasil membuat terpenjat kaget. Kanaya segera menatap Keyra yang kini telah menaruh kertas di meja milik Kanaya.

Gue tunggu 2 menit di lapangan. Telat sedikit lo tau akibatnya.

Kanaya segera berlari setelah membaca tulisan yang tertulis di kertas tadi.

Ia harus cepat ke lapangan. Mengingat kelas nya yang berada di lantai tiga dan pastinya akan ramai saat jam pulang sekolah ini.

"Nah ini dia princess kita"

"Hayy Princess Kanaya"

"Zeyra. Kenapa manggil aku?" tanya Kanaya, walaupun ia sudah tahu bahwa ia akaan dipermalukan disini.

"Gak tau tuh. Tanya aja sama El" Zeyra mengangkat bahu nya keatas. Sembari menatap pria tinggi dengan jaket kulit hitam yang ia biarkan menggantung di bahu kiri nya.

Samuel berjalan ke arah Kanaya dengan tatapan dingin.

"Santai aja kali Na, gue gak makan lo juga"

"I-iya"

"Eh btw tas lo bersih banget deh! sayang banget kalo gak dihias" Kanaya menggelengkan kepala nya. Ia tahu maksud dari pria jangkung ini.

Samuel melirik ke arah kanan kiri. Hingga pandangan nya jatuh kepada siswa berbando kuning yang tengah meminum es coklat.

"Hay cantik" goda Samuel sembari mencolek dagu wanita ber nametag "Arazu"

"Boleh minta minum nya gak? haus banget asli" Samuel mengusap leher nya yang berhasil membuat wanita itu ingin pingsan seketika. Belum lagi tiga kancing bajunya yang ia biarkan terbuka membuat teriakan kaum hawa.

"A-ambil aja kak El"

"Makasih cantik. Nanti kita jalan ya tapi pas aku nya gak ada"

Samuel kembali menghampiri Kanaya dengan senyum devil nya.

Ia dengan lembut melepaskan tas ransel Kanaya dan dengan segera menumpahkan minuman yang tadi ia ambil dari Arazu.

"Ini akibat dari gak ngasih contekan ke Keyra kemarin."

Kanaya berusaha agar air mata nya tidak turun. Tetapi sial, air mata nya malah menderas kencang.

"Aah El. Makasih bangett yaa!! tambah sayang gue"

"Anything for you baby" Samuel mengecup singkat Zeyra yang kini telah bergelayut manja di lengan kanan nya.

"Apa ada orang lain yang sesabar aku Pra?" ucap Kanaya dalam hati.

Ia merindukan Pra yang hangat seperti dulu. Bukan Samuel yang sekarang.

_______

Kanaya kini telah menyalin ulang catatan yang telah basah akibat siraman es coklat yang di berikan Samuel di sekolah tadi.

Tangan nya hampir keriting rasanya. Bayangkan saja ia harus menyalin ulang tiga buku tulis dengan masing-masing telah terisi penuh di setiap lembar nya.

Ia berteriak girang karna catatan nya telah selesai. Kanaya mengambil handpone nya yang dari tadi ia biarkan mati.

Puluhan pesan masuk membuat Kanaya panik.

Ia segera membuka room chat nya dengan Bima.

BIMA ganteng anak bunda Dina

Kanayaa anterin ke toko buku!!

Adek gue rusuh minta novel yang baru keluar!!

Nay?

Halo!!

Masih idup gak sih nih anak?!

missed call

Kanaya😭😭😭

Aduh nyesel gue madol tadii😭😭

Kanaya gak diculuk kan?

Astaga typo! maksudnya culik😭

11 missed call

Kanaya tertawa membaca pesan itu. Ia kira pesan itu pesan dari sosok yang ia selalu tunggu.

Kanaya mengetikkan pesan balasan kepada lelaki yang telah menjadi sahabatnya selama setahun belakangan.

I'm oke Bim

Aku abis nyatet banyak banget tadi😃

Ayukk ke toko buku!!

Aku siap-siap ya?!

Setelah mengetikkan balasan, Kanaya membereskan meja belajarnya dan bersiap-siap pergi ke toko buku.

Ia menatap keluar jendela yang hampir gelap. Sepertinya ingin hujan.

Kanaya hanya menggunakan Khaki jeans romper dengan dalaman kaos putih serta tote bag putih dengan tulisan-tulisan serta sepatu simple berwarna hitam.

Kanaya hanya menggunakan  Khaki jeans romper dengan dalaman kaos putih serta tote bag putih dengan tulisan-tulisan serta sepatu simple berwarna hitam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia segera berlari kecil begitu mendengar suara klakson motor yang bisa dipastikan bahwa itu Bima.

"Ihh Kanaya kok lo pake baju itu sih?" Kanaya mengerutkan dahi nya.

"Kenapa? jelek ya??"

"Bukan. Gue takut nya malah gak fokus nyetir ngeliat lo yang tambah cantik pake baju ini."

"Apasih Bim?!" Kanaya memukul lengan Bima dengan helm hitam yang tadi Bima berikan.

"Hahaha sakit tau!"

"Udah yuk jalan!"

*****

Sorry aku up nya lama bangett☹️

Jangan lupa di votment yaa kawandd💓💓

KANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang