Di sisi lain Dean dan Cindy sedang asik melihat lihat aksesoris lucu. Mereka bahkan berfoto dengan aksesoris konyol yang mereka temukan. Tidak lupa membeli beberapa aksesoris yang dirasa lucu dan lumayan berguna.
Keduanya sedang menuju ke taman tempat berkumpul tetapi jalanan memang sudah ramai dan padat. Sebab tidak ingin Cindy hilang Dean selalu menggenggam erat tangan Cindy.
Dikira gue anak kecil apa ya, begitulah isi pikiran Cindy saat ini. Tak sengaja ada orang yang menabrak Cindy dan membuatnya terjatuh.
"Aduh maaf mbak, mbak gakpapa kak?"
Tetapi Cindy hanya mematung di tempat tak menjawab. Wajahnya mulai terlihat pucat dan keringat mulai bercucuran.
"Ee pak gakpapa kok dia cuma kaget, lain kali hati hati ga pak"
"Oh iya mas maaf ya"
Bapak bapak itu kemudian berlalu meninggalkan Cindy yang masih terduduk di tanah dan Dean yang berusaha menyadarkan Cindy
"Sin hey? Cindy? Lo kenapa? Kok muka lo pucet? Lo keringetan juga?" Dean mulai panik, saat ia menatap mata Cindy matanya mengikuti arah pengelihatan Cindy yang mengarah pada kotak serangga yang sepertinya adalah milik bapak bapak tadi.
Seekor serangga mendekati Cindy, ia mundur perlahan bahkan sekarang tubuhnya bergetar. Dean yang menyadari bahwa Cindy takut akan serangga pun langsung menepis serangga itu lalu memeluk Cindy berusaha menenangkan nya.
"Gakpapa gak usah takut ada gue" ucap Dean sambil mendekapnya erat. Ia kaget ketika bajunya di cengkram erat oleh Cindy.
"Pliss tolong bawa gue pergi jauh dari sini" tanpa basa basi Dean langsung menggendong Cindy dan membawanya ke taman tempat berkumpul.
Sesampainya disana Dean menurunkan Cindy yang masih sedikit bergetar. Cindy duduk memegang erat bangku kursi yang ia tempati sekarang.
Dean berniat membelikan minuman, namun tangan nya ditahan oleh Cindy "Jangan tinggalin gue, gue takut" rilih Cindy
Dean kemudian berjongkok dan menangkup pipi Cindy "Iya gua gak akan pergi. Tapi kenapa lo takut serangga?" Cindy tak langsung menjawab pertanyaan itu. Ia ragu ingin bilang pada Dean tapi setelah dipikir pikir mungkin ini adalah saat nya ia mengungkapkan trauma nya.
"Gua ada pengalaman buruk sama serangga sampe trauma, dan trauma itu masih sampe sekarang"
"Trauma? Emang pengalaman buruk lo gimana?" Dean masih setia menangkup pipi Cindy
"Dulu Riska pernah naroh banyak serangga di tas gue. Gue gak tau itu, terus pas gue masukin tangan buat ambil buku semua serangga nya nempel di lengan gua d-dan itu bikin gue takut sama serangga" jelas Cindy dengan suara sedikit bergetar
Mata Dean terbelalak mendengar cerita Cindy itu, yang benar saja ternyata selama ini separah itu Riska membully orang? Benar benar keterlaluan.
Dean melepas tangkupan tangan nya.
"Lo sering di-bully sama Riska?"
"Iya"
"Kenapa gak coba lapor?"
"Karena kepsek juga udah capek sama tingkah Riska"
Dean menghela nafas "Kenapa lo gak pindah sekolah aja?" Cindy terkejut dengan pertanyaan yang di lontarkan Dean itu
"Udah gila, gua dulu masuk SMA ini susah banget asal lo tau"
"Toh tinggal 1 taun lagi, gapapa gua masih bisa kok"
"Gipipi gii misih bisi kik, halah gini aja deh lo sebenernya bisa kan lawan Riska? Gua yakin lo bukan orang yang lemah"
"Ya...ya bisa aja sebenernya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Temen Demen
Подростковая литература[Ambil pengajarannya jangan tololnya] Sekumpulan remaja yang memiliki kisah cinta tak biasa Diselingi dengan beberapa canda tawa Menjalani hari-hari sebagai seorang siswa SMA Juga melewati permasalahan dengan jalan mereka Inilah cerita nya, Sebuah c...