Jendela kamar Dara diketuk oleh seseorang. Dara yang sedang bermain ponsel pun mengecek ada siapa di luar dan mengapa bisa sampai di lantai 2 kamarnya. Ditambah ini jam 2 pagi loh orang gila mana yang manjat balkon orang jam 2 pagi.
"Hey Daraaa~"
"Astagfirullahhh Biannn!!!"
"Hehehe kaget yaa~ gimana gimana gue beneran kan jam 2 udah di sini"
"Si anjing kita kan berangkat masih ntar satu jem lagi"
"Gapapa elah satu jem doang, oh iya btw lo udah tidur?"
"Udah tadi setengah jam"
"Stress balik tidur lagi gih ntar ngantuk mampus lu"
"Emang elo gua mah udah biasa, udah ah masuk sini lagian ngapain gak lewat pintu depan si"
"Takut bangunin Kak Tio gue jadi yaudah lewat sini"
"Alesan lu adaaa aja, lagian Kak Tio mah gak mungkin bangun sebelum jam 4 pagi"
"Lah trus ntar Kak Tio gak ikut ra?"
"Ikut tapi ya dia berangkat jam 4 sama Kak Shella, sampe sana palingan jam 5an"
"Buset berasa couple date lagi"
"Dih couple lo siapa emang"
"Ya elo lah brengsek"
"Dih ngaku ngaku"
"Gak inget siapa yang nyipok di kantin beberapa waktu lalu hm?"
"Aaaarrrggghhhh lupain elah"
"Acieee salting cieee"
"Abian stop!"
"Ciiiieeeee"
"Adelio!"
"Ampun ndoro sumpah ampun"
"Sarapan yuk, gua buatin onigiri"
"Hayoo lah, yogurt drink kalo ada sekalian"
"Yee ngelunjak tapi okee"
Dara dan Bian berjalan menuruni tangga menuju dapur. Bian membuka isi kulkas dan mengambil dua gelas untuk tempat yogurt nya.
"Buat onigiri nya mau gue bantuin kagak?" Bian menawarkan diri namun ditolak oleh Dara.
15 menit kemudian Dara membawa piring beserta onigiri diatas nya.
"Nih gak nyampek setengah jam udah jadi"
"Asik pro player emang"
"Btw bi lo udah izin ke nyokap lo blom?"
"Udwah kowk kwemarwen, katwa nwa bolweh" jawab Bian sambil mengunyah onigiri di mulutnya yang penuh
"Sukur deh yaaa, eh tapi lu bawa mobil kan? Bukan motor?" Bian mengangguk cepat
"Oh iya ra katanya Kak Tio berhenti ya kuliah nya?"
"Iyaa dia pengen fokus ngurus perusahaan Papa katanya dan nyekolahin gua sampe sarjana"
"Aaaa udah tau mau ambil jurusan apa besok?"
"Ambil sastra si kayaknya, lo sendiri ambil jurusan apa?"
"Gua gak kuliah ra, nyokap gua bilang abis lulus langsung belajar ngurus perusahaan nya aja"
"Oalahh yang semangat yee"
"Yoii lo jugaa"
Makanan dan minuman lama kelamaan habis setelah perbincangan.
Teman temannya juga mulai berdatangan karena memang sudah jam.
Jam 3 lebih 15 menit mereka semua berangkat menuju pantai. Di perjalanan cukup ramai dan asik mereka tak pernah kehabisan topik. Selalu saja ada hal yang mereka bahas dan candakan.
Perjalanan satu jam pun menjadi terasa sangat singkat. Jam 4 mereka tiba di daerah pantai. Azan subuh berkumandang. Dara,Bian,Uguy,Nova,Tama,dan Mila pun melaksanakan salat subuh di masjid terdekat. Sedang yang lain menunggu di mobil sambil memakan camilan.
Setelah beberapa menit Dara dan yang lainnya kembali. Mereka masih di parkiran guna menunggu Tio dan Shela. Jam 5 lebih beberapa menit keduanya pun tiba dan berkumpul bersama rombongan Dara.
"Yaudah yuk kesana" -Tio
"Gaslahhh" semua teman Dara termasuk dirinya sendiri pun menjawab
Langit masih sedikit gelap dan cahaya matahari belum terlalu nampak. Mereka duduk di pesisir pantai sambil menikmati udara segar laut dipagi hari.
"Btw kita bentar lagi ujian" -Aaron
"Lo mah ngancurin suasana, lagi enak enak gini malah diingetin begituan. Kubur idup idup aja dah ni setan satu" -Dean
"Pasti kalian bakal sibuk banget, semangat yaaa" -Cindy
"Huee udah kangen sama dedek Cindiii" -Dean
"Lebayyy" -Cindy
"Gak kerasa kita udah mau lulus, waktu tiga taun penuh drama cepet banget abis nya" -Dara
"Oi oi oi jangan melow melow elah kita kan tujuan kesini nikmatin alam sebelum gelut sama soal ujian" -Bian
"Semangat lu pada untung gua udah kagak sekolah lagi" -Tio
"Perusahaan tuh urusin buat nyari modal nikah setelah aku lulus" cibir Shela
"Iyaa ya Allah busettt" -Tio
To be continued......
KAMU SEDANG MEMBACA
Temen Demen
Teen Fiction[Ambil pengajarannya jangan tololnya] Sekumpulan remaja yang memiliki kisah cinta tak biasa Diselingi dengan beberapa canda tawa Menjalani hari-hari sebagai seorang siswa SMA Juga melewati permasalahan dengan jalan mereka Inilah cerita nya, Sebuah c...