3 | Untuk Apa?

12 4 1
                                    

Untuk apamengingat kenangan masa lalu, jika kenangan itu membuat hati menjadi teriris ?
- Aiken_quote

Perjalanan pulang Dhita hari ini terasa panjang. Setelah pergi meninggalkan Radit, sepanjang jalannya hanya bisa termenung karena kejadian tadi. Tidak terasa dia sudah sampai di depan pintu rumahnya. Ia langsung masuk, mengganti pakaian dengan kaos oblong kesukaanya dan langsung berbaring di kasur hingga tidak sadar dia tertidur. Belum juga 10 menit tiba tiba ponsel miliknya berbunyi. Ia terbangun sambil negucek ngucek mata dan mengambil ponsel untuk melihat siapa yang telah menganggu tidurnya. Ternyata, sebuah pesan dari nomor yang tidak di kenal.

+6281234567xxx

kita ketemu malam ini jam 19.00 tepat ! Jika kamu gak datang malem ini, awas aja ! Camkan itu !!!

Karena nomor itu menganggu istirahatnya, Dhita langsung membalas dengan ucapan pedas.

Dhita

Woyy elo siapa sih ganggu gue aja !!!
Lo dapet nomor gue darimana? Asal lo tau aja Gue males ketemu sama orang yang ga jelas asal usulnya. Gue gak mau ketemu sama lo. Dasar manusia aneh!!!!

+6281234567xxx

Soal gue dapet nomor lu dari mana itu kagak penting. Btw Yakin gak mau ketemu? Yakin? Yahhh kalo itu mau lo oke. Lo bakal nyesel seumur hidup!!!

Dhita

Sialan! Oke fine gue akan dateng. Tapi kalo lo ngapa ngapain gue, gue gak segan segan ngelaporin lo ke polisi!

+6281234567xxx

Yaelah, santai . Gue gak akan ngapa ngapain lo! Fix ya malem ini dateng. Awas aja kalo sampe boongin gue , gue tunggu!

Dhita

tapi kasih tahu tempatnya dimana?

+6281234567xxx

Di tepi sungai!

Dhita merasa lelah seharian ketiban sial. Pertama, mengundurkan diri dari pekerjaan padahal hampir saja di terima. Kedua, menyesal telah menanyakan tentang masa lalu pada sahabatnya. Ketiga, ada orang meneror lewat pesan yang membuat Dhita ketakutan.

Meski ketakutan Dia harus tetap pergi karena orang itu mengancamnya. Sekitar jam 6.30 ia mulai berangkat ke alamat yang di berikan si peneror. Setengah jalan pikirannya kusut..saaangat kusut. Hingga gak sadar Dhita sampai. Ia kebingungan mencari dimana peneror itu.

" Duhh... mana sih si tukang teror itu gue udah sampe, tapi si babi itu gak muncul muncul."

Tiba tiba tuk..tukk...tuk suara hentakan kaki terdengar dari arah belakang. Pelan pelan.. Pelan pelan hentakan kaki itu semakin mendekat. Dhita merasa ketakutan, lalu mencoba untuk kabur.

" Itu apa yang dibelakang. Duhh makin deket lagi, apa gue kabur aja?"

Plakk..

Tangan misterius menepuk pundak Dhita.

" Aaammppun Pak saya gak punya salah sama Bapak, tolong jangan ganggu saya!"

Orang misterius itu menjawab.

" Grrrrrrrrr... Mau kemana lo sekarang?? Gua gak akan ngelepasin!"

Daann...orang misterius itu membalikkan tubuh Dhita dengan paksa. Seketika Dhita panik dan bingung. Dia menatap Orang itu. Wajahnya ditutupi dengan topeng hitam mirip sekali dengan rampok. Badan Dhita menggigil memohon untuk dilepaskan.

"Ppaak saya mohon lepaskan saya, saya gak punya salah sama Bapak?"

Orang itu membalas dengan marah,

"Heyy jangan panggil gua bapak. Gue Radit. Masa lu gak kenal suara gue!"

Merasa gak percaya Dhita menyuruh orang itu untuk membuka topeng wajahnya,

"Bbolehkah Anda membuka topengnya?"

"Ohh ya udah kalo gak percaya lu harus merem dulu."

"Merem? Yakali gue harus merem ntar pas gue merem yang ada ntar gue diculik!"

" Gak lah gua gak akan nyulik elo merem dulu!"

"Nih gue merem!"

Pelan pelan orang yang misterius membuka topengnya dan menyuruh Dhita untuk segera membuka matanya,

" Sekarang buka mata lo!"

"Harus sekarang?"

"Lebaran monyet!! Ya sekarang lah bangke make nanya lagi!"

Dhita membuka matanya dan betapa terkejutnya ia melihat orang misterius itu. Ia tak menyangka bahwa orang misterius ternyata benar dia adalah Radit. Merasa di permainkan, Dhita berniat untuk pergi. namun, tangannya ditahan oleh Radit.

"Tolong jangan pergi dulu! Ada sesuatu yang harus gua omongin."

"Apaan?"

"Makanya sini dulu!"

"Ishhh..."

"Jangan gitu dong. Sini lebih deket lagi!"

" mau ngapain sih aneh banget kamu Dit!."

Dhita merasa heran dengan perilaku Radit lalu ia bertanya padanya,

"Rad..."

Belum selesai nanya tiba tiba cuppp... Radit mencium Dhita.

Tidak pernah terbayangkan oleh Dhita bahwa Radit akan melakukan itu. Hatinya mulai berdebar sangat kencang pipinya menjadi merah ketika Radit menciumya. Tapi sekilas dia teringat dengan teror yang menimpanya. Lalu Dhita bertanya dengan sangat penasaran pada Radit,

"Dit gue mau nanya sama lo. Lo tadi neror gue kan suruh ke sungai?"

"Gua gak neror lo!"

"Serius? Jangan bercanda dong!!"

"Suwerrr Dhita gua gak neror lo!"

"Radit ihhh gue nanya serius jangan gitu dong. Mending gue pergi aja !"

Akhirnya Radit mengaku pada Dhita bahwa Radit menerornya.

"Eitsss...tunggu jangan maen pergi aja. Iya dah gua ngaku, gua yang neror hahaha."

" Anjir bikin gue takut aja. Btw dapet nomor gue darimana Dit?"

"Ada dehh wleee!"

"Sialan lu Raditt !"

" Udah jangan marah marah mulu nanti cepet tua wkwk."

"Hmmm."

" Kita jalan jalan aja yuk !"

"Hmmmm."

Kesempatan yang bagus bagi Dhita untuk lebih dekat dengan Radit. Sepanjang jalan mereka bercanda dan tertawa bersama, Melepas kerinduan yang terpendam.
Itu wajar. Karena, mereka sudah lama tidak bertemu. Tapi saat mereka sedang asyik bercanda, ada seorang wanita yang menghampiri Radit dan berkata,

"Hai Radit apa kabar?"

Radit hanya diam dan tidak membalas. Lalu sekali lagi wanita itu menyapa.

"Radit apa kabar?"

Karena terlalu risih Radit segera membalas dengan singkat.

"Hai."

Tidak lama wanita yang menyapa semakin mendekati Radit. Sementara Dhita hanya terdiam melamun melihat tingkah wanita itu semakin menjadi. Dhita merasa terabaikan karena Radit malah berbicara pada wanita yang tidak jelas asalnya. Hingga Dhita memilih untuk meninggalkan Radit dan berkata pada dirinya sendiri.

"Baru saja gue merasakan kedamaian melepas kerinduan yang sejak lama dipendam. Kenapa Radit memilih mengobrol dengan wanita yang tidak jelas itu, mengapa gue diabaikan begitu saja sih? Kalau begini gue tidak mau berurusan lagi dengannya.

Love Ruined My Life (Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang