13 | Perasaan yang Bersemayam

8 3 0
                                    

Setelah Radit meninggalkan mereka, mereka pun melanjutkan perjalanan ke rumah. Di perjalanan, Dhita memikirkan hal aneh yang terjadi pada Radit. Ia berpikir kenapa Radit bisa tidak ingat dengannya namun kenapa juga dia menanyakan alamat rumahnya, padahal yang punya rumah ada di hadapan Radit.

Berbeda dengan yang ada di pikiran Alvin. Alvin menduga bahwa Radit punya maksud tersembunyi dibalik tingkahnya. Alvin memiliki niat untuk menyelidiki Radit. 

Mereka berdua terus saja memikirkannya, tak sadar bahwa mereka sudah sampai. Walau jarak rumah Dhita dan Alvin begitu dekat, tetap saja Avin tak tega melihat Dhita pulang sendirian. Akhirnya Dhita Diantar sampai depan rumah. Baginya, dia adalah sosok istimewa apalagi dia pintar, pandai, mandiri. Rugi jika pria menyia-nyiakan wanita hebat seperti Dhita.

Gelap gulita mulai menyelimuti malam yang dingin. Dhita yang tinggal seorang diri sudah terbiasa dengan suasananya. Dhita sedang membereskan tempat tidur, terdengar dari ruang tamu suara ketukan pintu yang begitu keras. Ia buru-buru membukakan dan ternyata lagi-lagi Radit datang menemuinya. Mendadak Dhita langsung menutup pintu lagi, namun ditahan Radit. Dhita pun terpaksa harus menemuinya.

"Ada apa kamu kesini? Tanyanya ketus.

" Sudah lama ya sejak aku menikah, kamu makin berubah." Basa basi Radit memancing emosi Dhita.

" Amnesia ya? Bukannya tadi ketemu di jalan?"

" Kapan?" Radit dengan santainya berpura-pura.

" Dasar bego!"

Semakin Radit mempermainkannya, emosi Dhita semakin memanas. Sebelum emosinya meledak, Radit mengakui bahwa ia berpura-pura tidak ingat dengan Dhita. Dhita akhirnya tenang, namun ia masih marah ke Radit.

Radit menjelaskan kedatangannya. Bahwa ia sudah meninggalkan istrinya 2 bulan lalu. Namun ia belum menceraikan Carrol karena Carrol sedang mengandung. Radit bingung ia tidak mencintai Carrol. Setiap hari perasaannya selalu gundah memikirkan Dhita. Tapi Dhita tak percaya dengan perkataannya. Malah menyuruh Radit kembali pada istrinya karena khawatir lalu Dhita pun meminta Radit untuk melupakan dirinya.

"Sudah. Kembaliah pada Carrol, istrimu. Ia sedang mengandung setidaknya anak yang dikandung itu adalah anakmu. Yang lalu biarlah berlalu, aku juga sudah melupakan kejadian itu. Iya! aku mengakui bahwa hatiku sangat kecewa denganmu waktu itu. Tapi seiring berjalannya waktu, aku menyadari sesuatu tidak bisa dipaksakan."  Perkataan lembut Dari Dhita sebenarnya untuk mengusir Radit dengan cara halus.

" Iya gue ngerti itu Dhit. Tapi gue tidak mencintainya. Lalu gue harus apa setibanya di sana? Terlebih gue malu udah meninggalkan dia selama 2 bulan." Radit sangat bingung dengan perasaannya.

" Tenang. Minta maaf padanya. Lalu berikan cintamu walau sedikit. Katakan yang sebenarnya, Carrol pasti akan mengerti." Dhita menenangkan perasaan gundah Radit.

Hati Radit mulai tenang dengan perkataan Dhita. Ia pun kembali pada sang istri dan menyadari bahwa ia terlalu mengikuti hawa nafsunya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Love Ruined My Life (Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang