Jangan percaya terlalu banyak, jangan mencintai terlalu banyak, jangan berharap terlalu banyak, sebab terlalu banyak akan melukai begitu banyak pula.
-CerryQuote
Rumah adalah tempat ternyaman dihidup Dhita. Ia berbaring di sofa dan menghela nafas memikirkan Radit yang tiba tiba meninggalkannya. Pusing dan lesu yang ia rasakan. Tapi, ia tidak boleh lemah harus bangkit dan semangat lagi. Terlebih sekarang ini Dhita sedang membutuhkan pekerjaan untuk menyambung hidupnya."Aku harus bangkit tidak boleh lemah karena satu laki laki. Sekarang aku harus belajar melupakannya!" Bentak Dhita dalam hatinya.
Jam menunjukkan pukul 22.00.Dhita pergi ke kamarnya untuk menganyam bulu mata. Sebelumnya ia selalu melakukan ritual malam, membersihkan semua makeup yang ia kenakan lalu tak lupa menyetel musik + earphone hingga ayam berkokok.
★ Paginya...
Ia bersiap untuk berangkat mencari kerja. Tak lupa memakai high heels, megoles bibir dengan warna merah merona dan setelan pakaian yang menawan agar terlihat menarik .
" Aku harus siap siap cari kerja gapapa jadi kuli bangunan kek jadi mandor kek jadi tukang odading gapapa asalkan halal." grutu Dhita.
Ia segera berangkat dengan motornya. Ia tak tahu harus kemana lagi mencari kerja. Lalu ada orang yang meneriaki Dhita, orang itu adalah sahabat karibnya sejak SMA.
"Woyyy Dhita kamu mau kemana pagi pagi buta ?"
" Cari kerja Vin!"
" Mampir dulu sini!"
"Ada apa?"
" Sini dulu Penting !"
" Oke Vin gue kesana!"
Dhita membelokan motornya ke arah Alvin. Alvin membantu menarik motor Dhita agar segera medekat. Dhita duduk di dekat Alvin lalu bertanya,
"Alvin ada apa?Gak biasanya nyuruh aku kesini?"
" Sebenarnya gak ada apa-apa sih Dhit. Cuma gua bosen dirumah gak ada yg ngajak maen atau ngobrol."
"Kirain ada apa huh. Gue kira lo mau ngasih info loker."
"Sebenernya ada, cafe milik temen. Tempatnya lumayan sih, lu mau gak lihat-lihat dulu? ."
"Wahh dimana tempatnya Vin? Kalau benr buka lowongan anterin gue ke sana dong plisss!! "
"Kamu mau kesana?"
" Iya lah masa boongan!"
" Gue gak mau nganter!"
" Pokoknya anterin ke sana titik."
"Maksa banget. Ya ayo dasar tukang maksa!"
"Apa ngomong sekali lagi?"
"....."
Dhita dan Alvin tancap gas agar cepat sampai di warung viral itu tapi seketika Dhita teringat bahwa ia tidak tahu alamatnya. Mendadak Dhita minta berhenti,
"Vin Vin berhenti!"
"Apa sih tiba tiba minta berhenti di tengah jalan gini."
"Kamu tau ga?"
"Apa?"
"Kamu tau gak alamatnya?"
"Tau lah! Masa gue nawarin loker gaje."
"Ohh kirain. Yok jalan lagi."
" IYA."
Dhita Dan alvin melanjutkan perjalanannya. Disisi lain Radit yang ketika itu sedang nongkrong di depan cafe, tiba tiba ia melihat Dhita sedang berboncengan dengan Alvin. Lalu, Radit meneriaki Dhita seolah Radit tidak terima kalau Dhita didekati oleh pria lain.
Menyadari ada seseorang yang meneriaki Dhita. Dhita langsung saja berbisik ke Alvin agar mempercepat kecepatanya," Vin ngebut Vin ngebut!"
"Ada apa sih tiba tiba minta ngebut?"
" Buruanlah ntar aku kasih tau!"
" Iya... Iyaa. Kamu pegang pinggangku yang erat!"
"Oke. Buruan Vin!"
Karena Radit melihat Dhita memeluk Alvin ia semakin marah tak terima. Ia menggerutu dalam hatinya,
"Awas aja kalo sampe ketemu akan gue hajar sampe habiss!!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Ruined My Life (Completed )
Fiksi Remaja⚠️ DILARANG COPY PASTE, LEBIH BAIK KARYA SENDIRI DARIPADA MENCURI KARYA ORANG LAIN! [ TAHAP REVISI] Dhita Mischa Varelyn. Sorang gadis yang cantik nan anggun telah banyak memikat hati para pria. Namun, semua pria yang jatuh hati padanya di tolak. Al...