Kriingg....
Telepon Alvin berdering keras." Halo ini siapa?" Alvin mengangkat nomor telepon yang tidak dikenal.
"Begini saya dari pihak rumah sakit memberitahukan bahwa saudari Dhita mengalami kecelakaan. Jika Anda mengenalinya, harap untuk segera datang ke rumah sakit XXXXX. terima kasih."
Mendengar Dhita mengalami kecelakaan, Alvin seketika terkejut. Ia langsung bergegas menuju rumah sakit tanpa memberitahu ibunya.
Ketika sampai, dokter yang baru saja memeriksanya keluar dari ruangan UGD. Saat itu, Alvin menghampiri dan menanyakan keadaan Dhita. Katanya, keadaan Dhita saat ini sedang kritis. Kemungkinan kecil harapan untuk bisa siuman. Tapi tidak ada yang mustahil jika Alvin berdoa dengan tulus pada Tuhan.
Hari mulai senja. Tidak ada tanda-tanda perkembangan sama sekali. Alvin mulai gelisah dan khawatir, terlebih Dhita tinggal sendirian karena orangtuanya tidak peduli dengan keberadaan Dhita. Mau hidup atau matipun mereka gak akan pernah peduli.
Alvin menunggu Dhita agar bisa siuman. Ia dengan setia menemaninya. Beberapa kali mondar-mandir menunggu kabar dari dokter. Ia tidak tahan ingin berada di samping Dhita sembari menggenggam erat tangannya.
Tak lama setelah itu, suster memanggil dokter dengan segera. Alvin yang kala itu sedang khawatir semakin khawatir. Ia berusaha menanyakan pada dokter apa yang terjadi, namun dokter tidak menggubrisnya. Seketika Alvin mengintip dari balik jendela. Tak disangka, dokter mengambil alat pemacu jantung. Setelah beberapa kali untunglah Dhita masih bisa selamat.
" Alhamdulillah terima kasih, Engkau sudah menyelamatkan nyawanya." Ucap Alvin dalam hati sambil memejamkan matanya.
Setelah 2 hari di tempatkan di UGD, akhirnya Dhita dipindahkan ke ruang rawat inap. Alvin langsung menghampiri Dhita yang tengah berbaring lemas.
" Dhit kamu kenapa bisa sampai seperti ini ?!!" Alvin dengan sedihnya mencoba bicara pada Dhita.
" Nggak papa Vin gue gak apa-apa, Lo jangan khawatir." Dhita menoleh dengan meneteskan air mata. Ia tak menyangka Alvin sebegitu baik pada dirinya.
Mereka berdua saling mengobrol satu sama lain, menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Dhita sangat nyaman berada di dekat Alvin, ia menyadari perasaan Alvin padanya. Dia sangat yakin bahwa Alvin mempunyai perasaan lebih dari sekedar sahabat. Namun Dhita enggan bertanya, biarkan Alvin yang mengungkapkan perasaannya sendiri pada Dhita.
Dhita membulatkan tekad untuk membalas budi ke Alvin, bahwa dia selalu menolong saat Dhita dalam kesusahan, Alvin selalu berada di sampingnya. Ketika Alvin meminta sesuatu padanya, dia akan mengabulkannya. Dhita berjanji pada dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Ruined My Life (Completed )
Teen Fiction⚠️ DILARANG COPY PASTE, LEBIH BAIK KARYA SENDIRI DARIPADA MENCURI KARYA ORANG LAIN! [ TAHAP REVISI] Dhita Mischa Varelyn. Sorang gadis yang cantik nan anggun telah banyak memikat hati para pria. Namun, semua pria yang jatuh hati padanya di tolak. Al...