Bagian Lima - Rencana Adit

41 10 1
                                    

Kita gak pernah tau niat seseorang, bisa aja itu jahat atau baik. Jangan gampang PERCAYA!

Hallo. Idola My Sweet Chapter 5 di update ulang soalnya masih ada penulisan yang salah.

Happy Reading!🙂


Dengan kesal Aurell berjalan ke kantin, ini semua gara-gara cincin kawin konyol. Bagus sih desain nya tapi ia tak suka karena cincin ini mengikat hubungan dengan Bagja.

Sialan! Kenapa gua pake lupa lepas nih cincin, untung mereka bego jadi percaya aja - Batin Aurell.

Untung nya suasana kantin sepi, mungkin karena masih pagi jadi orang-orang pada piket atau nyontek PR. Sebenernya Aurell hari ini ada jadwal piket tapi dia malas, lagian yang lain gak mau piket juga. Ada sih yang piket hanya orang-orang rajin doang.

"Rel tumben lu di kantin." Adit yang tiba-tiba muncul entah dari mana.

Sebenernya Aurell bingung kenapa semua teman dan sahabat nya memanggil Rel, di dengar nya kaya kereta. Kan bisa saja memanggil nya dengan sebutan Aul, atau lia biar enak dikit gitu di dengar nya. Dia jadi mengingat ada satu orang yang memanggil dia Riani padahal dia sudah memberi tau kalo nama depan nya Aurellia, tapi tetap saja dia memanggil nya seperti itu.

12 tahun yang lalu di taman bermain Aurell kecil sedang menikmati senja. Kesunyian, angin, dan senja Aurell duduk sendirian di rerumputan, satu kata yang bisa menggambarkan yaitu NIKMAT.

"kamu suka senja?" tanya anak laki-laki umur 8 tahun yang tiba-tiba datang.

"iya." jawab Aurell kecil tanpa berpaling ke anak itu.

"Kenapa?" Tanya anak itu yang sudah duduk di sebelah Aurell kecil.

"Indah." Kata Aurell kecil yang tak menoleh sama sekali.

"Indah hanya sesaat buat apa? bukan nya itu cuman bikin sakit doang?" Tanya anak itu menatap Aurell kecil.

Kini Aurell berpaling ke anak itu. "gapapa daripada gak sama sekali."

"nama kamu siapa?" Tanya anak itu dengan mengulurkan tangannya untuk saling berjabat tangan.

Aurell kecil yang melihat itu pun menyambung jabat tangan dan memperkenalkan dirinya, "nama aku Aurellia Adriani Smith." Ucap nya dengan senyum tipis sampai mata nya tak terlihat.

"panggil aja aku Jaja."

Mereka bercanda gurau, berlarian dengan riang nya membuat yang melihat nya seperti sepasang adam dan hawa.

"aku harus pulang nanti papah sama mama nyariin." ucap Aurell kecil yang lelah tertawa sebab anak laki-laki itu terus saja menggelitik pinggang Aurell kecil.

"boleh peluk?" tanya Jaja menatap kedua bola mata Aurell kecil.

"bo-boleh."

Anak laki-laki itu langsung menarik ke pelukan nya, tubuh Aurell yang pendek membuat menenggelamkan kepala nya di dada anak laki-laki itu. Jaja dapat merasakan kehangatan, rasanya tidak ingin melepaskan nya.

Idola My Sweet [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang