CH 17

103 24 3
                                    

"Mina, sini coba dulu kue nya. Kalau ada yang kurang rasa nya langsung saja di komplain ke orang yang buat." Chanyeol memanggil Mina yang berdiri agak jauh dari sana.

Mina berjalan sedikit cepat ke arah Chanyeol duduk
"Baik oppa. Bentuk kue nya lucu sekali. Aku jadi sayang mau mencobanya. Kau mahir membuat kue , Eun Seok oppa. Ini benar-benar telihat enak. Chanyeol oppa sudah coba?" Mina terlihat lebih cerewet karena dia menemukan apa yang dia suka. Kue.

"Sudah Mina. Chanyeol oppa mu sudah mencoba kue dariku tadi ketika kita mengobrol sedikit. Sekarang giliranmu nona Myoi. Cobalah, beritahu padaku apa yang kurang."

Mina langsung salah tingkah, dia hampir tersedak kue yang dia makan. Sedangkan Chanyeol sudah melotot melihat sahabatnya. "Chanyeol oppa katanya"  monolog Mina sambil terlihat sedikit salah tingkah dan terus memakan kue yang diberikan padanya. 

Sesi mengobrol dengan Eun Seok akhirnya selesai karena waktu juga yang membuat Chanyeol menyudahi obrolannya dengan sang sahabat. Dia harus mengantar Mina pulang ke asrama nya. Chanyeol memang sedikit berat hati mengantar Mina pulang. Dia bahkan belum puas memandangi wajah Mina, mengobrol dengan Mina, tapi ini memang sudah malam. Lagipula barusan saja Yunho hyung sudah menelepon Chanyeol. Dia sudah bertanya apakah Mina sudah diantarkan ke asramanya?

"Mina,apakah kau meyukai tempat tadi? Cafe temanku itu?" Sudah jelas Chanyeol mencoba berbasa basi mencari topik pembicaraan dengan Mina.

"Tentu saja, oppa. Tempatnya bagus dan nyaman, lagipula kue yang dibuat Eun Seok oppa itu enak sekali. Aku suka bagaiman Eun Seok oppa menyajikan kue nya dia sangat terampil." Mina berkata dengan sangat antusias, tapi tetap saja itu terlihat imut untuk Chanyeol.

"Apakah kamu mau jika kapan-kapan oppa ajak kamu ke sana lagi?" Chanyeol hanya mencoba.

"Tentu saja mau, oppa. Tapi kalau oppa ada waktu saja yah atau aku sedang ada waktu libur. Jangan sengaja meluangkan waktu yah oppa."

"Tentu saja aku akan meluangkan waktu, Mina. Bahkan akan sengaja meluangkan waktu walaupun aku sibuk."  Monolog Chanyeol. 

"Aye captain Mina. Ngomong-ngomong Mina, apakah kamu keberatan jika aku meminta sesuatu darimu?"

"Apa yang oppa mau minta? Asal tidak aneh-aneh dan bisa ku penuhi yah oppa." Mina menjawab sambil tersenyum.

"Boleh oppa minta nomor handphone mu? Bagaimana oppa mau mengajakmu pergi lagi nanti kalau oppa tidak bisa menghubungimu?"

"Ah iyah aku lupa. Oppa kan tidak punya nomor aku. Sini handphone oppa." Mina meminta handphone Chanyeol dan mengetik nomornya di sana. Lalu Mina menghubungi nomornya sendiri lewat handphone Chanyeol. Handphone Mina pun mulai berbunyi. 

"Nanti oppa jangan lupa yah save nomor aku. Anyway oppa, apakah menjadi idol itu berat hidupnya?" Tiba-tiba Mina bertanya seperti itu. Tidak bisa dipungkiri Mina sedikit khawatir soal itu. "Padahal aku saja belum tentu lulus dari survival ini dan debut yah oppa, tapi aku sudah mengkhawatirkan hal yang belum tentu terjadi." Mina melanjutkan kata-katanya sambil memandang ke luar jendela mobil.

"Tentu saja itu tidak mudah ketika kamu nanti sudah memulai debutmu. Akan ada orang yang mendukungmu dan memilih menjadi fans mu tapi ada juga yang akan menjadi sisi sebaliknya. Kau juga akan kehilangan sedikit privacy mu. Tapi di luar itu semua, kau akan merasa bahagia menjadi alasan kebahagiaan bagi orang lain. Entah itu karena karyamu atau juga karena kepribadianmu. Meskipun kamu belum tentu lolos dari acara survival ini, tapi oppa sarankan agar kamu tetap bisa melakukan yang terbaik." Chanyeol mencoba memberikan motivasi kepada Mina.

"Aku berharap agar kau benar-benar bisa debut, Mina. Aku benar-benar ingin bertemu denganmu di panggung yang sama." Monolog Chanyeol dalam hatinya

Perkataan Chanyeol tadi entah mengapa sedikit menghangatkan hati Mina. Dia tahu menjadi idol itu memang tidak mudah, tapi itu benar-benar mimpi nya. Mimpi dari seorang fans yang bisa bertemu langsung dengan idola nya. Dari yang hanya menonton konsernya dan kemudian ada di panggung yang sama. Pasti akan terasa menyenangkan.

Tiba-tiba handphone Mina berbunyi. Nama Jihyo ada di layar handphonenya. Mina menjawab teleponnya dan mengatakan kalau dia sedang dalam perjalanan pulang ke asrama. 

"Apakah aku mengantarkanmu terlambat, Mina? Semoga kau tidak dimarahi oleh penjaga asrama yah." Chanyeol sedikit khawatir seorang trainee seperti Mina akan dimarahi ketika pulang telat.

"Tidak oppa, tenang saja, lagipula aku kan izin bertemu dengan keluargaku. Aku rasa semua akan aman. Oppa menyetir saja dengan tenang. Jangan terburu-buru." 

Sekitar 20 menit kemudian, Chanyeol dan Mina akhirnya sudah sampai di asrama Sixteen. Mina langsung berpamitan pada Chanyeol 

"Oppa terimakasih untuk hari ini yah. Jujur saja ini membuatku bisa sedikit lebih santai. Oppa hati-hati di jalan yah. Jangan ngebut-ngebut nyetir mobilnya." Mina masih mengingatkan Chanyeol sebelum dia turun dari mobilnya.

Chanyeol mengusak pelan kepala Mina gemas. "Baik Bos. Saya akan hati-hati di jalan nanti. Istirahat yah Mina, agar kamu bisa menampilkan yang terbaik."

Chanyeol menunggu Mina masuk ke dalam gedung asramanya. Sebelum dia pergi dari sana, Chanyeol memperhatikan kembali nomor telepon Mina dengan senyum terukir di wajahnya. Dia langsung mengetik "My Minari" di layar ponselnya. 

"Rasanya aku akan tidur nyenyak hari ini."  Chanyeol berkata sambil meninggalkan gedung asrama Sixteen.






HADIAH TAHUN BARU..

Happy New Year All.. Semoga kita lebih kuat di tahun yang baru ini yah.. SORRY pendek.. I think i"m gonna update again soon.. See You readers


XOXO

L


SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang