Perjalanan menuju parkiran mobil yang dipinjamkan oleh BOA tidak terlalu jauh, tidak banyak perkataan yang terlontar, tapi juga tidak terlalu canggung. Mina menikmati suasana malam hari ini. Setelah dia bertemu Yunho, rasanya dia sudah bisa tenang dengan membuktikan dirinya baik-baik saja di korea sini untuk mengejar mimpinya menjadi seorang idol. Mina tahu ayahnya pasti akan meminta Yunho untuk memastikan Minanya baik-baik saja, kalau ada apa-apa, ayahnya pasti akan langsung memintanya kembali ke Jepang, sekolah kedokteran, meneruskan rumah sakit yang dimilikinya. Tapi tekad Mina terlalu kuat untuk dilawan, ayahnya menyerah dan dengan sedikit berat hati membiarkan Mina mencoba meraih mimpinya. Tentu saja Mina mendapatkan restu 100% dari ibu nya. Orang yang selalu bisa Mina andalkan. Ah rasanya Mina sedikit rindu. Sekarang, kalau kangen, Mina hanya bisa melakukan video call , tapi Mina sedikit beruntung, dia berasal dari keluarga berada, sehingga orang tua Mina akan berkunjung ke Korea ketika ada kesempatan.
Suasana di mobil saat ini lebih nyaman daripada tadi sore ketika perjalan menuju dan beberapa saat di restoran, menurut Mina. Setidaknya sikapChanyeol sudah membaik sekarang. Sudah tidak sejudes tadi di restoran. "Entah apa yang merubah suasana hati Chanyeol oppa" begitu pikir Mina dalam hatinya. Daritadi Mina memperhatikan Chanyeol yang sedang mengendarai mobilnya, dan begitupun sebaliknya, Chanyeol pun memperhatikan Mina melalui ekor matanya. Dia tidak bisa menahan untuk tidak tersenyum karena bisa berduaan sedikit lebih lama dengan gadis yang disukainya. Untung saja tadi Boa berhasil membujuk Yunho untuk tidak mengantarkan Mina, memang Boa itu noona yang sangat perhatian. Coba kalau tidak, pasti sekarang Chanyeol sedang ngambek karena hanya sebentar bertemu dengan Minanya. Tanpa sadar Chanyeol hampir menerobos lampu merah.
"Oppa, konsentrasi sedikit yah menyetirnya. Aku lihat lho daritadi oppa nyetir sambil lirk-lirik ke arah samping terus." Mina mengoceh dengan lucunya, yang membuat Chanyeol menjadi gemas.
"Aku sudah berusaha untuk konsentrasi yah Mina, tapi entah kenapa pemandangan di sampingku ini begitu menarik perhatianku. Sampai-sampai sudut mataku saja rasanya sulit untuk berpaling." Chanyeol sedang menggombal saat ini.
Mina memutar bola matanya malas, dia tahu Chanyeol sedang menggombal saat ini. "Oppa, bisa tidak jangan menggombal dulu, tadi kita hampir di tilang karena hampir saja menerobos lampu merah."
"Tenang Minari, kan yang penting kita berhenti tepat pada waktunya. Lagipula aku sudah biasa menyetir malam hari, jadi kau tenang saja yah. Hanya saja sekarang perhatianku memang sedang sedikit buyar karena orang yang ada disampingku ini lebih ingin kuperhatikan." Chanyeol masih mencoba menggombal dan menarik perhatian Mina.
"Ih oppa, sudahlah jangan menggombal terus. Kalau oppa tidak bisa konsentrasi, sini biar aku saja yang mengendarai mobilnya. Biar kita bisa segera tiba di dorm." Mina memberikan tantangan pada Chanyeol
"Memangnya kau sudah cukup umur untuk menyetir? Apakah kau sudah punya SIM?
"Yah belum sih oppa, Tidak bisa juga aku menyetir mobil sendiri." Mina membalas pertanyaan Chanyeol sambil mengeluarkan gummy smile nya.
"Yah kalau belum bisa , bagaimana kau bisa mengendarai mobil ini." Chanyeol melakukannya sambil mengusak rambut Mina pelan penuh sayang. Mina yang polos masih tidak menyadari perilaku berbeda dari Chanyeol.
"Baiklah Mina, aku akan memperhatikan jalan mulai sekarang. Ngomong-ngomong, jam berapa kau harus kembali ke dorm?" Chanyeol bertanya pada Mina.
"Hmmm sekitar jam 10 malam paling telat aku sudah harus sampai di dorm, oppa. Soalnya besok mau ada evaluasi dari PDnim. Memangnya kenapa oppa?"
Chanyeol melihat arloji yang dipakainya dan melihat jam baru menunjukkan pukul 8.15 malam. Berarti Chanyeol masih punya waktu walau hanya untuk sekedar mengobrol dengan Minanya
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET
RandomChanyeol sudah jatuh cinta pada Mina sejak Twice predebut. Tapi karena jadwal yang padat dari EXO dan fans yang sedikit "ganas" , chanyeol terpaksa menyimpan perasaannya dan hanya memperhatikan Mina diam-diam. Hingga suatu ketika kesempatan untuk le...