1

1.6K 88 4
                                    


*Set time (H.P and the camber of secrets)*









Diagon Alley

Sebelum memulai tahun ajaran pertamanya semua penyihir mesti perlu mempersiapkan perlengakapanya dan disnilah charlotte beserta keluarganya menemaninya untuk membeli semua kebutuhan yg ia perlukan.

"toko hewan peliharaan, toko buku, toko tongkat sihir Ollivander, toko baju sihir, toko sapu sihir..."

"dan apotek" ibu charlotte, natasha. Melengkapi perkataan putrinya yang sedang sibuk melihat list buatannya yg ia sudah persipakan jauh2 hari.

Charlotte mendongak menatap ibunya yg juga tengah melihat list buatannya. Ia menatap ibunya bingung.

"apotek?, memangnya aku punya penyakit turunan?' tanya charotte dan di balas kekehan gemas oleh ibu dan ayahnya

"tentu saja tidak sayang, hanya antisipasi saja karna hogwarts tidak semenyenangkan yg kau pikirkan" natasha mengusap lembut rambut putrinya yg masih menatapnya bingung.

"kalo begitu aku akan membuat hogwarts menyenangakan untuk diriku sendiri" ucap charlotte lalu segera berlari menuju toko baju sihir dan diikuti oleh ibunya yg nampak sedikit panik karna putrinya berlari dengan tiba2 dan meliuk-liukan badannya menghindari orang-orang yg tengah lalu lalang.

Sedangkan ayahnya, anthony. hanya bisa terkekeh menatap kepergian 2 orang kesayangannya

"ayah, lihat! Paman philus!"

Oh ralat, maksudnya 3 orang kesayangannya.

Anthony memperhatikan arah tunjuk dari putranya yg berada di gendongnya dan melihat sosok yg mirip (?) dengan xenophilius lovegood ayah dari sahabat putrinya luna lovegood. Anthony pun memfokuskan matanya dan melihat pakaian orang itu yg serba hitam jangan lupa dengan anak laki2 yg berjalan beriringan dengannya dan

oh, sepertinya ia tau itu siapa.

"Lucius!" anthony mengangkat sebelah tangannya dan melambai-lambai ke arah lucius yang memang berjalan menghadap dirinya.

Yang di panggil sedikit terkejut lalu mengedarkan pandangannya ke arah suara yg terdengar sangat familiar di telinganya sampai ia menemukan sosok yg memanggilnya sambil menggendong anak laki-laki kecil dengan tersenyum lebar mengarahnya.

Di rasa yg di panggil menyadari keberadaanya. Anthony pun bergegas menghampiri kedua orang itu yg tengah terdiam menatap kedatangan anthony.

"hei kawan, bagaimana kabarmu. Dan bagaimana kabarmu draco malfoy?" sapa anthony terlebih dahulu sambil tersenyum ramah pada draco yg tengah menatapnya bingung.

"Sangat baik moonlight" ucap lucius angkuh lalu menatap bergantian ke arah kawan lamanya itu dan putra kecilnya.

"halo paman philips" dane, putra anthony pun ikut memberi salam pada sosok yg ia rasa adalah paman kesukaanya, karena mereka mempunyai rambut dengan warna yang sama.

Anthony terkekeh, ia pun memberi tahukan pada putranya jika orang di depan mereka ini bukan keluarga lovegood melainkan malfoy,dan dibalas tatapan bingung oleh putranya.

"kulihat kau semakin bahagia bersama dengan half-blood itu" ucap lucius saat melihat raut wajah anthony yg selalu tersenyum. Anthony hanya bisa terkekeh mendengar ucapan angkuh temaannya ini. Benar-benar tidak berubah.

Anthony pun menurunkan putranya lalu menyuruhnya untuk menyusul ibu dan kakakknya yyg dibalas anggukan lucu olehnya. Setelah kepergian dane anthony pun merangkul teman lamanya itu dan terlihat lucius bertingkah sedikit risih dengan perlakuan anthony.

Smile, Draco.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang