Setelah pertemuan pertama mereka di perpustakaan saat itu, charlotte dan cedric terlihat semakin dekat dan selalu bersma-sama setiap harinya entah itu hanya sekedar makan siang di great hall atau pun berada di perpustakaan sepanjang hari membahas tentang turnamen triwizard.
Karna selalu bersama-sama dan mereka mulai merasa dekat satu sama lain, mereka terkadang diam-diam sering mengambil beberapa buku yang di larang untuk di baca oleh murid-murid karna hasutan oleh charlotte yang membuat cedric mengikuti rencana konyolnya, walau melanggar peraturan cedric tetap melakukannya dengan senang hati dan mereka juga sudah mulai memanggil nama depan masing-masing dengan santai berkat usulan dari cedric.
"Aku haus, Mau minum coklat panas Cedric~?"
"Tidak buruk, kau memang harus minum sesuatu karna kau sudah bicara berjam-jam Lottie~ "
Di tengah perjalanan mereka menuju ke arah dapur sekolah, mereka berdua tertawa setelah mendengar masing-maisng dari mereka dengan sengaja memanggil nama panggilan dengan nada yang di buat sedemikian aneh agar terdengar lucu.
Sesampainya di sana mereka tidak lagi membicarakan tentang naga ataupun pertandingan triwizard lagi, mereka mulai menceritakan tentang masing-masing seperti pengalaman pertama kali mereka masuk hogwarts atau pengalamn konyol mereka saat berada di asrama.
Charlotte nampak nyaman berbincang-bincang dengan Cedric begitupun sebaliknya. .
"Jadi begitulah kenapa aku sering di panggil Dory oleh keluargaku" ucap cedric dan di balas kekehan oleh charlotte.
"Ku rasa itu cocok untukmu"
"Hey, itu nama anak perempuan"
Mereka kembali terkekeh, Lalu sesaat kemudian mereka mendengar suara deheman dari seseorang di depan pintu.
"Wahh wah lihat ini, anak di bawah umur sedang asik berpacaran. kira-kira apa yang terjadi jika aku beri tau pada prof.Flitwick?" Draco melipatkan kedua tangannya di dada menatap tak suka pada dua orang yang sedang asik mengobrol itu.
Matanya melirik charlotte sebentar lalu menatap tajam ke arah Cedric yang juga menatapnya dengan tatapan tak suka. Charlotte lalu menghampiri draco yang kini berada di depannya.
"Apa? Mau menyogokku? Sayangnya tidak akan mempan" sindirnya saat melihat gadis di depannya.
"Cedric aku harus bicara pada draco, kau bisa istirahat sekarang. Kita akan lanjutkan besok" Cedric pun mengangguk. Ia beranjak dari kursinya dan berjalan ke arah pintu menghampiri charlotte.
"Besok aku akan menunggumu sebelum pertandingan" dan di balas anggukan oleh charlotte.
"Sampai jumpa lottie"
Charlotte menarik tangan draco untuk duduk bersamanya di dapur.
"Apa-apaan itu tadi? Cedric? Lottie? Menjijikan" charlotte menghela napas dan menggemgam tangan draco.
"Draco please, Aku dan cedric tidak berpacaran kita hanya berteman jadi jangan adukan pada prof.flitwick okay" draco menatapnya tak percaya.
"bagaimana aku tau kau tidak berbohong?" Draco menatap wajah charlotte dengan marah. Charlotte menghela napas.
"Iya aku tau aku masih di bawah umur, tenang saja aku tidak akan berpacaran sampai umurku 15 tahun" charlotte masih menggemgam erat tangan draco, berusaha meyakinkan.
Ia sejujurnya takut jika draco benar-benar akan mengadukannya pada kepala asrama ravenclaw, karna ia sudah bekerja keras untuk tidak membuat masalah yg bisa membuat poin asrama mereka turun. Karna ia tau anak-anak ravenclaw sangat menjaga poin asrama mereka maka dari itu charlotte mau tidak mau harus selalu mentaati peraturan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Smile, Draco.
Teen Fiction[END]✓ "Ibu! Ayah!" Charlotte melompat kegirangan. ia menghampiri kedua orang tuanya, sambil menggemgam erat sebuah amplop yang berada di tangannya "Lihat apa yang ku dapat!" Mereka semua menatap charlotte yg sekarang sudah berdiri di hadapan mere...