Akhinya natal pun tiba.
Semua siswa nampak antusias merayakan hari natal mereka walaupun banyak sekali kejadian baru2 ini. Seperti membekunya para keturunan muggle secara misterius dan berita hangat baru2 ini yang mengatakan harry potter adalah keturunan Salazar slytherin karena ia bisa berbicara dengan ular atau yang biasa disebut dengan Parseltongue dan tentu saja berita itu menggemparkan seluruh orang yang berada di hogwarts termasuk charlotte dan luna sendiri.
Dan Sejak berita itu pula luna menjadi lebih over protektif pada temannya itu Karena luna tau temannya itu adalah seorang Half-blood yang bisa saja akan menjadi korban selanjutnya, walaupun kebanyakn korban adalah seorang muggle born namun tetap saja hal itu tidak menurunkan kadar kewaspadaan luna dan membuat mereka sempat bertengkar kecil kemarin karna perbedaan pendapat.
Luna setuju pada keputusan prof. Dumbledor yang akan menutup hogwarts jika pelakunya masih belum tertangkap Sedangkan charlotte tidak setuju karna ia yakin masalah ini akan segera berlalu, dan ia sudah terlalu jatuh cinta dengan hogwarts. Membuat luna harus terus menjaga temannya itu agar tidak terjadi apa-apa.
"charlotte!"
"............"
"charlotte!"
".........."
"psst Lottie! Bangun!"
Charlotte tidak bergeming. Ia masih asyik dengan mimpinya sendiri, membuat luna harus memutar otak bagaimana cara membangunkan temannya ini.
"hey luna, prof. Filius Flitwick meminta kita semua untuk berkumpul dan menghias pohon natal bersama di Great hall" ucap seorang teman 1 angkatan mereka yang berbicara di depan pintu kamar luna dan charlotte yang terbuka.
Luna mengangguk sambil tersenyum dan berkata akan segera kesana setelah membangunkan charlotte. Dan teman sebelah kamar mereka itu pun ikut mengangguk sambil tersenyum Lalu pergi duluan.
Di rasa yang di panggil tidak kunjung merespon luna pun tidak habis akal, Ia menarik selimut charlotte dan mencubit jari kaki temannya itu sampai ia terjolak kaget.
"Aw!"
"berhasil" luna terkekeh saat melihat temannya itu seketika terbangun dengan wajah bantalnya.
Charlotte menyipitkan matanya. Ia melhat luna berdiri di depannya sambil melipatkan tangan di dadanya, Memandanginya dengan ekspresi malas.
"ada apa?" ucap charlotte masih dengan suara seraknya.
"kita akan menghias pohon natal"
Sedetik kemudia charlotte melompat dari kasur dan berlari ke sana kemari dengan panik dan mengambil pakaiannya.
"Aku lupa. Aku lupa. Aku lupa. Aku lupa. Bodoh!" sambil berusaha melepas piyamanya dan menggantinya dengan jaket tak lupa dengan syal asrama ravenclawnya.
"ayo!" charlotte menarik tangan tangan luna dan keluar dari asrama.
~
"Luna kenapa kau memasang itu?"
Charlotte duduk di lantai, ia sedari tadi hanya memperhatikan luna yang sibuk menghias bagian mereka pada pohon natal raksasa yang kini sudah di letakkan di great hall. Ia juga bisa melihat anak-anak dari asrama mereka maupun asrama lain yang ikut menghias pohon natal itu dengan pernak pernik yang mereka bawa.
Charlotte hanya menggantung 2 benda saja yaitu foto dirinya dan luna saat pertama kali mendapatkan kamar mereka dan hiasan berbentuk bintang yang ia buat dari kotak permen bertie botts. ia dapat melihat luna sedang menggantungkan bungkus permen yang ia beli dari dunia muggle, Yang sebenarnya sudah charlotte berikan padanya berbulan-bulan yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Smile, Draco.
Teen Fiction[END]✓ "Ibu! Ayah!" Charlotte melompat kegirangan. ia menghampiri kedua orang tuanya, sambil menggemgam erat sebuah amplop yang berada di tangannya "Lihat apa yang ku dapat!" Mereka semua menatap charlotte yg sekarang sudah berdiri di hadapan mere...