Malam itu cerah sekali. Bahkan dari teras belakang rumah saja mereka bisa melihat bulan dan bintang yang menghiasi langit dengan jelas.
Ini pertama kalinya mereka duduk berdampingan tanpa salah satu menggerutu tak suka.
Pertama kalinya keduanya memandang pada langit di tempat yang sama. Hanya berdua.
Sosok yang lebih tua menarik nafas dalam-dalam. Entah kenapa rasa sepi ini begitu nyaman baginya.
"Bintang jatuh!" Seruan itu membuatnya menoleh pada sosok yang lebih muda yang sekarang menepuk mulutnya sendiri.
"Maksudku ada bintang jatuh" katanya dengan nada tak sesemangat tadi.
Sosok yang lebih tua mendengus geli dengan senyum yang sedikit terbit.
"Mau meminta permohonan??" Sahut yang lebih tua.
"Kau masih percaya hal seperti itu??" Sosok yang lebih muda mengernyit terkejut.
"Apa salahnya mencoba kan?"
Kemudian yang lebih tua menutup matanya lebih dulu tau betul sosok yang muda akan mengikutinya.
Setelah beberapa saat dia membuka mata menatap pada yang lebih muda. Masih memejamkan mata sambil menggumam, tangannya bertaut di depan dada. Hampir saja dia akan tertawa melihatnya.
Lalu saat melihat sosok itu membuka mata dia menangkup wajahnya sendiri dengan tangannya. Menatap pada sosok yang kini balas menatapnya dengan binar mata yang terlihat antusias.
"Apa yang kau minta??"
"Tentu saja rahasia!"
Sosok itu mencebik membuat sosok yang lebih tua mengikuti tingkahnya memiringkan kepalanya dengan tatap mata penasaran.
"Kalau kau, apa yang kau minta??"
Mendengar pertanyaan itu dia tersenyum lebar menatap yang lebih tua.
"Aku hanya ingin melihatmu setiap hari, Jaemin hyung"
🦋🦋🦋
Jung Jaemin (17 tahun). "Dasar anak nakal!"
Jung Sungchan (16 tahun). "Dasar bodoh!"
🦋🦋🦋
Yeah thats it. I mean yeahhh just it
See you next time
Bye bye
Seoul di tanah Lombok,
10 Oktober 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Disaster [On Hold]
FanficBeberapa orang bilang punya saudara itu adalah anugerah tapi beberapa lagi mengatakan punya saudara itu bagai bencana.