6

2K 276 12
                                    

Jangan lupa like and comment

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa like and comment
.
.
.
.
.
.

Jungwon dan Sunoo bocah kembar beda orang tua itu berkeliling sampai mentari hampir tenggelam. Sebenarnya mereka belum selesai karena beberapa lapangan masih ditutup dan beberapa gedung sekolah belum dibuka kuncinya.

"Kan beberapa hal dalam penjumlahan itu gak pasti. Semakin tinggi pisang di pantai bisa menunjukkan letak geografis daerah dataran tinggi," ucap Sunoo memulai debat panas mereka.

"Makanya lautan Amazon menjadi penentu dasar sebuah perusahaan untuk mengubah cara pandang mereka dalam berkonsumsi," timpal Jungwon sok mengerti.

"Kemungkinan besar hal ini terjadi karena dua faktor, kerupuk kulit udang rasanya membuktikan bagaimana cara industri mengungkap kasus pembunuhan."

"Faktor selanjutnya berakibat fatal dimana tersangka terlibat dalam skandal perebutan buah stroberi mangga manggis sowrry gak nangis." Jungwon memperagakan tangisannya yang kelewat lebay.

"Oke fix kita siap buat olimpiade debat supranatural tahun ini." Tangan Sunoo mengepal ke atas, merasa begitu bangga sebab latihan pertama mereka terlihat begitu sempurna untuk berada di acara debat Mbak Nana.

"Fix ini mah kita-kita juara 1, yakin pasti ortu kita bakal bangga."

Mimpi Jungwon seolah akan menjadi nyata padahal hanya realita semu di pelupuk mata.

Sunoo menepuk sekilas kepalanya sadar sudah bermain diluar terlalu lama, tadi bermaksud langsung pulang ke kamar eh malah jadi latihan debat alhasil keduanya berdiri diantara tangga lantai 1 dan 2.

"Won... Udah sore aku balik ya?"

"Mang makan malam lo mau dimana? Ikut gue aja kuy?" ajak Jungwon karena Jay tadi mengajaknya pergi keluar malam ini.

"Yah... Won tadi gue udah beli makan sekalian buat malam, sayang banget kalo kebuang."

"Oh kalo gitu, lo mau nitip sesuatu gitu nggak? Jajan atau apa gitu?"

"Boleh-boleh cilok pedes ya satu?" Sunoo menjawab dengan wajah gembira.

"Oke sip, gue siap-siap dulu kalo gitu. Bye nu!" Jungwon pamit kala keduanya sudah berada disekitaran lantai 2.

"Bye Won!"

Sunoo melangkah pelan menuju kamarnya yang berada di tengah, ia mengingat-ingat apa yang ia lupakan. Perasaannya sejak tadi sedikit gusar, tapi ia tidak ingat apa saja yang ia lupakan.

"Eh... Kunci? Eh aku gak bawa kunci! Eh dikunci! Eh Mas! Haish..."

Kedua kaki Sunoo menghentak kesal, ini benar-benar karma pikirnya. Apa karena ia tidak membantu kakak kelasnya tadi mencuci piring makanya jadi seperti ini? Bocah itu melihat jam tangannya sebentar, masih ada waktu 30 menit untuk sampai dijam 5.

OH SUNOO [Brothership]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang