11|Kopi late

1.5K 209 0
                                    

Jangan lupa like and comment
.
.
.
.
.
.


"Mas! Kita telat!"

Tepat hari ini, hari pertama Sunoo sekolah tatap muka untuk pertama kalinya. Setelah menghabiskan hari terakhirnya dengan berbaring malas sampai melupakan jadwal makannya ditambah dengan begadang akibat menonton Sunghoon bermain game alhasil ia terlambat bangun.

"Jam berapa sekarang?" Sunghoon mengusap rambutnya kusut. Ia masih ingin tidur.

Sunoo berlarian kesana kemari, memakai baju mencari kaus kakinya yang tiba-tiba hilang dan masih banyak lagi.

"Jam 7 Mas cepet!"

Sunghoon melotot tidak percaya, ia buru-buru mengambil seragamnya dan memakainya asal. Syukur ia sudah menyiapkan semuanya dari kemarin sore.

Rambutnya masih acak-acakan, tapi dengan masa bodohnya ia memasang sepatu tanpa kaus kaki. Menarik tasnya ke gendongan dan segera mengunci pintu.

Sunoo masih setia menunggu Sunghoon sambil menghentak kaki geram, ia jauh lebih rapi dari pada Sunghoon ngomong-ngomong. Rambut palsunya jelas menjadi penolongnya hari ini.

"Ayo!" Sunghoon menarik cepat pemuda yang lebih mungil darinya itu. Keduanya tak sempat menggunakan tangga dan lebih memilih menggunakan lift.

Sepertinya tidak hanya mereka yang telat, segerombolan pemuda juga ada yang tengah berlari dari lantai 4 menggunakan tangga.

"Mas ke sekolah lumayan jauh kalo lari..." Sunoo gemetar memencet tombol liftnya.

"Pake sepeda saya."

Sunghoon melihat tampilannya ditembok lift, ia menepuk-nepuk rambutnya yang mencuat kesana kemari. Semoga terlihat lebih rapi pikirnya. Ia sedikit iri dengan rambut palsu milik Sunoo, wajah pemuda imut itu masih tetap manis sekalipun ia juga telat.

"Gimana?"

"Apa Mas?"

"Udah rapi belum?"

"Udah, udah jelek maksudnya! Hahahaha... " Sunoo tertawa tanpa henti sampai tak sadar lift yang menaungi keduanya sudah sampai dimlantai 1.

Sunghoon mendesah pasrah, memilih menarik Sunoo untuk mengambil sepedanya.

Keduanya naik berboncengan, jelas Sunghoon yang didepan. Pemuda manis yang masih mendumel karena dikatai gembrot tadi mana mampu mengayuh sepeda sambil membonceng.

"Bayik gembrot,"

"APA MAS!"

"Enggak, turun saya mo markirin. Kamu buru gabung sama yang lain sana."

"Terus Mas Sunghoon gimana?"

"Ya gini," ungkap Sunghoon singkat berlalu menuju parkiran sepeda.

Bibir Sunoo terangkat ke atas dengan mata melirik tajam ke arah perginya Sunghoon. Benar-benar pemuda yang aneh.

Sunoo abai seketika, melihat lingkungan sekolah mulai sepi ia jadi berpikir yang iya-iya. Tanpa menunggu Sunghoon ia memutuskan untuk masuk ke area sekolah.

Benar saja, banyak siswa yang sudah berkumpul sedang berdiri mendengar perintah. Ia berjalan pelan sekalipun masih banyak siswa yang menatapnya dengan mata penasaran.

Ia meneguk ludahnya susah payah kala kakak kelas entah namanya siapa menatapnya begitu tajam.

"Masuk barisan cepat!" perintahnya langsung membuat Sunoo berlari masuk ke dalam barisan.

OH SUNOO [Brothership]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang