10

1.8K 214 7
                                    

Jangan lupa like and comment

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa like and comment
.
.
.
.
.
.

"Mas besok ke sekolah bawa apa ya?" Sunoo menggaruk rambutnya bingung. Ia sedang duduk dimeja belajarnya sekarang.

Sesampainya di kamar tadi chat grup miliknya penuh dengan kiriman jadwal dari sang guru, bahkan jadwal piket sudah dibuat.

"Buku kosong, alat tulis." Sunghoon menjawab malas.

Ia tengah menyirami tanamannya sekarang, beberapa tanaman rusak akibat ulah Sunoo yang sok ingin tau dan memetiki daunnya. Geram bukan main, ingin mencakar wajah Sunoo tapi Sunghoon sayang...

Sayang nyawa, takut si tuyul balas dendam sambil membawa kembarannya.

"Oke!" Sunoo memberikan jempol miliknya sebelum memasukkan beberapa buku tulis kosong ke dalam ransel.

"Mas kok gak siap-siap?"

"Nanti."

"Mas marah ya tanemannya pada rontok?" Sunoo berbalik menghadap Sunghoon yang masih membawa ember penyemprot bentuk gajahnya.

"Iya, makanya tangannya jangan usil."

Sunoo mendekat ke Sunghoon karena pemuda tinggi itu tak mau menatap wajahnya sama sekali.

Bocah pendek itu berjongkok di dekat pot bunga yang di siram Sunghoon. Matanya melotot tajam dengan mulut mengerucut, memindai jenis tanaman yang ada dihadapannya itu.

"Kan aku pengen bedain ini tanaman dikotil atau monokotil."

"Ya gak usah dipetik juga."

"Kurang mendetail Mas, mendetail..." Sunoo tunjukkan jari bantetnya ke Sunghoon, memberitahu seberapa detail yang ia perlu.

"Kalo gitu kamu aja yang saya siram."

Sunghoon mengarahkan moncong pancurannya di atas rambut Sunoo.

Byur

"Loh Mas. Berhenti... berhenti... kok aku yang disiram." Sunoo berusaha kabur tapi Sunghoon sudah lebih dulu mencekal kerah lehernya hingga ia tidak bisa bangkit.

"Biar tuyul tumbuh tinggi." Sunghoon tersenyum kecil dengan wajah bak Joker yang membunuh para korbannya.

"Mas Sunghoon!"

(๑¯◡¯๑)

Sunghoon duduk dipinggiran kasur sambil menatap Sunoo yang tengah duduk di karpet dekat ranjangnya.

Merasa tak enak hati sebab acara balas dendamnya merembet kemana-mana.

Ia mengambil hpnya yang disaku, mengetik beberapa suku kata di note online miliknya. Tangannya menyentil bahu milik si bocah yang sejak tadi fokus dengan pekerjaannya.

OH SUNOO [Brothership]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang