'Tak mampu aku, menahan sakit.' - (Hello-Dua Cincin).
.
Didalam pernikah akan dikatakan tidak sempurna sebelum mempunyai yang namanya malaikat kecil, pelengkap dari keluarga seutuhnya.
Begitu pula yang tengah dialami sepasang suami-istri ini, mereka belum mempunyai keturuan dalam pernikahan mereka yang menginjak 5 Tahun.
Awalnya biasa saja, mereka menjalani hari-hari seperti biasa layaknya suami-istri yang bahagia. Tentu saja mereka saling mencintai. Walaupun sering mendapat cemohan tentang masalah keturunan, mereka selalu menutup kuping. Seakan omongan orang-orang diluar sana hanya lah angin lalu.
Mereka bersabar akan ada keajaiban untuk keluarga kecil mereka, menanti seorang bayi didalam rumah. Membuat mereka tak henti untuk berkonsultan kepada Dokter kandungan maupun yang bersangutan tentang momongan.
Awalnya memang tidak ada masalah dengan keduanya, jadi mereka hanya bisa bersabar dan terus berusaha untuk mendapatkan hasilnya. Dengan berdoa juga tentu saja.
Namun sewaktu dimana waktu hari pernikahan mereka yang ke-5 Tahun, terdapat sebuah fakta yang membuat keduanya down. Namun begitu keduanya masih saling menguati satu sama lain, berbicara hal baik dan positif.
Sampai dimana sang wanita sudah tidak sanggup untuk menjalani kehidupan selanjutnya, setelah 3 bulan yang lalu dirinya dinyatakan terkena Kanker Serviks. Membuatnya seketika hancur, harapan-harapan yang sudah ia susun seketika rubuh dengan mendengar kabar tersebut.
Rasa ingin mengakhiri hidup tentu saja ada karna dia sama sekali tidak bisa memberi kebahagia terhadap suaminya melalui anak, namun dia berfikir itu tidak akan menyelesaikan masalah. Dan juga dirinya belum sanggup untuk meninggalkan pria yang dicintainya.
Prianya ini selalu mendukung dan menyemangatinya, suaminya bisa membuatnya bahagia dengan hal sederhana. Pria itu begitu mencintai dirinya yang mempunyai kekurangan ini, seharusnya dia tidak menikah dengan dirinya. Walaupun terlihat biasa saja tapi ia tau kalau sang suami begitu kesepian dan menginginkan yang tidak akan didapat oleh dirinya ini.
Dan ia tau, dirinya tidak boleh egois. Prianya harus bahagia, walaupun dia bilang kebahagian ada di dirinya. Dengan berbicara untuk menceraikannya dan mencari wanita lain yang sempurna, yang bisa memberikannya seorang anak. Tapi ia malah mendapat penolakan yang sangat keras, dia bilang tidak akan pernah menceraikannya sekalipun harus menua tanpa anak.
Bolehkan dirinya tersanjung? Merasa terspesialkan, tapi ia masih tidak bisa untuk menahan prianya menua tanpa keturunan. Sejak pembicaraan itu, mereka selalu berdebat. Karna ia menginginkan kebahagian lain untuk suaminya.
Seperti sekarang ia tengah duduk di pantry dapur, memikirkan bagaimana lagi caranya untuk membujuk suaminya yang masih enggan berbicara padanya. Membuang nafasnya asal, ia mengaduk coklat panas yang baru saja diseduhnya.
"Mbak, mau saya buatkan cemilan." ujar pekerja dirumah ini, perempuan itu menatap gadis yang sudah bekerja padanya selama 5 Tahun ini.
"Boleh, tapi yang lain dari biasanya ya." ujarnya membuat gadis itu terdiam, tampak berfikir karna alisnya mengerut. Lalu terdengar kekehan dari mulut majikannya ini.
"Kamu lucu sekali kalau begitu, saya hanya bercanda. Buatkan apa saja, saya akan memakannya." ujarnya tersenyum, dan gadis itu pun ikut tersenyum lalu menampilkan cengirannya. Tampak cantik.
"Hehe aku sempet mikir tadi Mbak mau buat apa, yasudah deh kalau begitu saya permisi." ujarnya berlalu dari majikannya.
Wanita itu memperhatikan pekerjanya, gadis lugu nan cantik sudah bekerja padanya 5 Tahun terakhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot Jinsoo.
Short Story[Jinsoo Oneshoot]. [M]. . Kumpulan Oneshoot Jin-Jisoo. Lewat dari judul lagu, mari kita mengingat lagu-lagu hitz galau indo di zamannya. Judul sesuai judul lagu tersebut dan mengikuti dari lirik maupun MV nya, dengan penambahan imajinasi authornya s...