"Dan ku pernah jadi yang tersayang, ku pernah jadi yang paling kau cinta. Mungkin kau lupa." (Sang Penggoda - Tata Janeeta).
.
Kim Jisoo bisa dibilang sangat beruntung karna bisa menikah dengan sosok pria yang sangat mencintainya, pria tampan, kaya, positif vibes.
Bagaimana menggambarkan sosok pria tersebut?
Pria yang bisa dibilang sempurna, karna semuanya bisa dilakukan, dia menginginkan apapun bisa dia dapatkan dengan mudah. Dan beruntungnya dia bisa bertemu bahkan menikahkan perempuan cantik bak bidadari yang berhati malaikat datang ke kehidupannya.
Pria itu selalu melakukan apapun untuk wanitanya bahagia, selalu mengutamakan sang istri diatas apapun.
Pernikahan yang sudah menginjak 2 Tahun, berjalan harmonis nan bahagia didalamnya.
Walaupun sang suami sibuk karna urusan kantor, Jisoo tetap menyemangatinya. Tak jarang mangkanya mereka tampak harmonis sampai sekarang.
.
"Sayang."
"Kenapa?" Jisoo yang ada didapur menjawabnya tanpa melihat siapa yang sudah memanggilnya, karna dia tau siapa pelakunya.
Sang suami tentu saja, dia sudah berdiri dibelakang Jisoo sambil melingkarkan tangannya diperut rata istrinya. Menumpukan dagunya dibahu sang istri yang memperlihatkan leher jenjang mulus Kim Jisoo.
Pria itu mencium dan menghisapnya, memberikan tanda dileher Jisoo.
"Arghhh Seokjin jangan." Jisoo menghindari suaminya yang hendak membuat tanda yang lain dilehernya.
Seokjin menjauhkan wajahnya dan menatap hasil karyanya, "Bagimana bagus bukan?" tanyanya dengan sumringan.
"Astaga Seokjin kan sudah ku katakan jangan area leher."
"Habisnya lehermu menggodaku, dia seperti menghipnotisku dengan berkata 'ayo rasakan aku' begitu." celotehnya.
Jisoo mematikan kompornya dan membalikan tubuhnya menghadap sang suami. Lalu tangannya menyentil dikening Seokjin yang tanpa poni.
"Aduh sayang, sakit." aduhnya mengusap keningnya, demi apa ini sakit. Tangan lentik istrinya sepertinya tulang semua.
"Biarin, jangan menggangguku lain kali." ujar Jisoo.
"Iyaiya maaf, mau cium." Seokjin memajukan bibirnya, membuat Jisoo terkekeh melihatnya. Dan dia mencium Seokjin sebentar tapi sayang tangan suaminya sudah menahan belakang kepalanya, dan Seokjin melumatnya dengan rakus.
Jisoo memukul dada Seokjin karna dia kehabisan nafas, dan pria itu menurutinya. Mereka terengah Seokjin menciumnya dengan capat dan tanpa sadar sudah menggiring nya dimeja pantry.
"Main sebentar yuk." ujarnya, membuat Jisoo membolakan matanya.
"Seokjin kamu mau kerja." Jisoo menatap suaminya tidak percaya, meminta dipagi hari. Waktu dia mau berangkat kerja.
"Sebentar, 5 menit- eh 10 menit deh." ujar Seokjin.
"Seokjin kamu serius, astaga sudah sana menjauh." Jisoo mendorong tubuh Seokjin yang sudah mengurung Jisoo dipojok meja pantry.
"Ayolah sayang, aku tidak tahan." suara Seokjin memberat, dia serius menginginkan istrinya sekarang. Dia terpancing sendiri karna sudah mencium istrinya.
Jisoo yang melihatnya kasihan, dia terkekeh dan mengalungkan tangannya pada leher Seokjin.
"Sebentar." Seokjin menganggukan kepalanya cepat, dan segera mencium kembali bibir istrinya dengan sedikit rakus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot Jinsoo.
Short Story[Jinsoo Oneshoot]. [M]. . Kumpulan Oneshoot Jin-Jisoo. Lewat dari judul lagu, mari kita mengingat lagu-lagu hitz galau indo di zamannya. Judul sesuai judul lagu tersebut dan mengikuti dari lirik maupun MV nya, dengan penambahan imajinasi authornya s...