11. Terbongkarnya Rahasia Mettasya

0 1 0
                                    

Aku berjalan mendekat ke rumah Mettasya dan begitu tiba di depan pintu aku langsung mengetuknya.

Tok,,,tok,,,tok,,,

"Assalamualaikum." Teriakku.

"Wa'alaikumsalam, sebentar." Teriak orang di dalam rumah.

Pintu terbuka dan memperlihatkan Mettasya yang sudah berganti pakaian.

"Hai Mettasya, gue Lulu." Kataku menyapanya ramah dengan nada suara yang kubuat-buat agar dia tak curiga kalau sebenarnya aku adalah Nara.

"Jadi, lo yang namanya Lulu?" Tanya Mettasya sedikit tak percaya, mungkin di pikirannya Lulu itu anak gaul yang berpenampilan hots.

Bisa ku lihat Mettasya memperhatikan penampilanku dari ujung rambut hingga ujung kaki, dan dia memasang wajah yang seolah jijik.

"Ya udah ayo masuk." Ajak Mettasya mengajakku ke dalam.

"Kita ngobrolnya di kamar aja, biar lebih leluasa." Kata Mettasya dan mengajakku ke kamarnya.

Dia memperlakukanku baik layaknya seorang teman dekatnya.

Parah sih! Bisa-bisanya Mettasya mengajak orang baru ke dalam kamarnya begitu saja, padahal ini adalah pertemuan pertama.

"Jadi ada berita apalagi soal Nara tentang laporan itu?" Tanya Mettasya saat aku dan dia sudah duduk.

Tuh kan benar dugaanku, Mettasya pasti ada sangkut pautnya dengan laporan itu, tapi aku tak boleh gegabah aku harus ikuti rencana Algi, dan meladeni semua pertanyaan Mettasya.

Aku diam sejenak, sungguh aku bingung harus menjawab apa. Aku tak tahu Mettasya sudah kenal sejauh mana dengan sosok Lulu ini, lalu mereka sudah membicarakan ku sampai mana, dan apa saja yang sudah mereka bicarakan tentangku?

Ah semoga saja jawabanku nyambung dengan semua percakapan Mettasya dengan sosok Lulu sebelumnya.

"Gue belum dapet informasi apa-apa lagi sih tentang laporan itu, tapi ada hal penting yang harus lo tau." Kataku.

Bodo amatlah, aku berbicara asal saja. Lagipula Algi tak menyuruhku berbicara apapun tentang laporan itu, Algi hanya menyuruhku menanyakan keberadaan surat dari Ghea dan harus berhasil membawanya pulang.

"Apa itu?" Tanya Mettasya penasaran.

"Tadi di sekolah gue liat Nara sama Algi si murid baru itu berduaan di rooftop." Ceritaku heboh.

Mettasya menghela napas kasar, lalu memegangi kepalanya. "Aduhhh Lulu itu informasi yang sangat sangat tidak penting buat gue. Mau Nara berduaan sama Algi, sama Pak Surya sekalipun gue gak peduli. Asal jangan sama Radin aja." Kata Mettasya merasa kesal.

Seketika aku langsung dibuat terdiam, bingung harus berbicara apa lagi, jawaban Mettasya benar-benar tidak sesuai ekspetasiku. Aduhh harus gimana ini? Arghh Algi! Ada-ada aja sih lo!

"No, no, no, itu informasi yang penting Mettasya."

"Enggak itu sangat gak penting!"

"Mettasya lo dengerin gue ya! Kalo Nara deket sama Algi popularitas dia di sekolah pasti bakal naik lagi, lo tau kan meskipun Algi murid baru tapi popularitas dia langsung tinggi, dia juga sempat jadi tranding topic di grup angkatan dan followers Instagram siswa SMA Kebangsaan pun langsung nambahkan karena mereka nunggu ada postingan Algi. Kalau mereka deket bahkan sampe pacaran bisa-bisa mereka jadi couple goals yang beuhhhh followers-nya bisa nyampe puluhan bahkan ratusan ribu, followers Fraternite pun bisa kalah sama mereka." Jelasku sangat meyakinkan, membuat Mettasya langsung terdiam seketika.

PHPDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang