'Ayo Nara lo harus semangat kalaupun nanti terjadi, itu takdir bukan salah lo.' batin Nara
***
Esok harinya Nara disuruh untuk pulang sekolah ikut dengan mamanya ke butik, namun yang bikin dia semakin kesal adalah ia harus pulang berama Raven, dia sangat berharap ika Raven membawa mobil, bukannya anti panas. Tapi dia tidak ingin dilihat oleh orang orang sekolah lagi cukup kemarin saja. Dia juga tidak ingin kalau sampai meisya melihatnya.
Setelah bel istrahat, Nara dkk langsung ke kantin. Mereka makan di kelas, karena di kantin bangkunya penuh. Nara lupa sesuatu, dia ingin meminta kepada raven untuk menjemput nya di persimpangan jalan.
Nara
Ven, nanti jemput gue dipersimpangan aja.Raven
Ok.Nara bersyukur untung saja Raven mau, Nara hanya tidak ingin jika sewaktu pulang dilihat oleh murid murid lain, walau sudah sepi. Mereka melihat Nara seperti melihat kucing yang nyolong ikan tatangga:"
***
Kring... Kringg.... Kringgg.....
Bel pulang sudah berbunyi, karena Nara piket hari ini dia pulang agak telat. Dia berlari ke persimpangan jalan. Dan menemukan mobil Raven.Tok... Tokk... Tokkk...
Nara mengetuk kaca mobil Raven, lalu Raven membukakan kunci pintunya.
"Sorry, tadi gue piket dulu" Nara merasa tak enak dengan Raven. "Hm" Hanya itu balasan dari Raven.Setelah sampai dibutik. Mereka bedua melihat mobil keluarga Nara dan Raven di depannya. Nara dan Raven turun, namun tiba tiba Raven memegang tangan Nara dan berkata. "Gue gamau dicap jelek" Lalu menarik tangan Nara. Entah mengapa Nara merasa senang, hanya saja batinnya kembali memikirkan meisya. Tapi tunggu 'kemana dia belakangan ini aku jarang melihatnya? Padahal biasanya nempel terus sama Raven kaya lem uha:)'
Setelah masuk Nara dan Raven menyalimi kedua orangtuanya tentu saja keduanya pihaknya, Nara menggendong cia yang tadi berada di gendongan bunda diana.
"Sini Raven cobain jas nya" Raven pun mengikuti suruhan bundanya.
Nara yang sedang bermain dengan cia pun bertanya "abang mana ma?"
"Abang kamu lagi ada kelas mendadak katanya, nanti dia ke sini sama ka diva" Dan Nara hanya meng 'O' kan omongan mama melinda.
Ga lama Raven keluar, dan bunda Raven bertanya "gimana? Bagus ga ra?" Nara sedikit meringis 'tampan' ya Raven sangat tampan. "Bagus kok bun, bagus banget" Dan Raven mencoba berberapa baju lainnya.
Sekarang giliran Nara. Dia mencoba satu persatu dan waktu pertama kali ia keluar Raven menatapnya tanpa berkedip. " Kedip kali bang, cantik kan" Ledek bunda diana pada Raven. Raven cuma malas malasan mengiyakan dia juga sedang bermain dengan cia. Dan Nara pun mencoba baju baju lainnya.
Karena kedua orangtuanya sudah mencobanya sebelum mereka datang, jadi sesudah keduanya selesai mereka pun pulang. Namun orang tuanya mengajak mereka untuk makan malam, karena besok hari pertunangan mereka. Mereka masuk ke mobil masing masing, tentu saja Nara ikut dengan Raven.
"Bunda, cia boleh sama aku ga?" Tanya Nara karena dia masih ingin bermain dengan balita ini, plus mungkin bisa sedikit mencairkan suasana di mobil suram itu menurutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NARAVEN
Teen Fiction"Gue bukan perusak hubungan orang!!" Nara, gadis ceria yang sangat disayang keluarga serta sahabatnya. Namun suatu ketika dia dijodohkan dengan anak teman mamanya. Raven, laki laki yang ia maksud. Nara kenal dengannya, mereka pernah bertemu beberap...