BAB 10

6 3 0
                                    

"Lo harus sadar, kalo lo itu udah nikah"

***

Setelah sholat subuh, Nara bangun pagi untuk memasak, bahan masakan yang disiapkan orang tua mereka sudah menipis. Mungkin besok Nara harus berbelanja.

Nara memasak banyak makanan sekalian untuk temannya nanti, lalu ia memanggil Raven untuk sarapan, setelah sarapan, Nara merasa sedikit bosan akhirnya ia memutuskan untuk menonton  TV di ruang tamu, mungkin ini sudah jam pulang sekolah, nara mengganti baju santainya, dia memakai daster, nara menggantinya jadi kaos berwarna merah dan hotpants. Nara kalau dirumah memang biasanya hanya memakai daster moderen atau kaos + hotpants saja.

Saat Nara sedang memanaskan makanannya bel rumah pun berbunyi.

Ting tong......
Ting tong......

"Iya sebentarr" Nara membukakan pintu, namun baru saja memutar kuncinya, tangannya ditahan oleh raven.

"Ganti celana lo." Ucap pria berkaos hitam itu, Sambil mendorong. Narapun mengganti hotpantsnya menjadi Celana panjang rumahan.

Nara hendak kembali kedapur, namun saat melewati ruang tamu, dia menyadari sesuatu yang aneh.

"K-kok kalian yang dateng?.... " Ucap nara. Shaka tersenyum "iyalah emang siapa lag-" Ucapan shaka terpotong oleh suara bel dan ketukan dari luar.

Ting tong....

"Ehh iya sebentarr" Nara berjalan ke Arah pintu. "Haiiiii guysss" Mereka cipika cipiki. Lalu masuk ke dalam.

"Niooo kok kamu ada di sinii" Pekik Zara alu berlari memeluk arsen. "Aku memang mau ke sini, kan tadi aku bilang mau ke rumah temen"

Shaka meledek mengikuti ucapan Zara tadi "nio kok kok kamu ada di sini" Sambil memanyun manyun kan bibirnya.

Melihat itu kevan dan shiren langsung menempeleng palanya. "Jangan digodain!!" Mantap kiri kanan;)

Shaka menggaruk kepalanya yang tak gatal, "berjanda kali... " Kevan dan shiren kembali menempeleng palanya. "BERCANDA!!! " Lalu mereka menghela nafas sabar.

"Nah pokonya itu, ko kalian ga bilang mau ke sini, tadi bareng aja. Mayan kan kursi belakang gue ga kosong" Dengan pedenya shaka berkata seperti itu.

Disha, shiren, Zara menjawab "siapa juga yang mau bareng sama lo!/kamu! " Lalu tertawa karena ucapannya. Shaka memutar bola matanya, dia mengalah karena tak akan ada habisnya jika berdebat dengan perempuan perempuan itu:)

***

"Lo pada ngapain? Ke sini? " Tanya Nara pada para lelaki itu.

"NUMPANG MAKAN!" jawabnya serempak -Arsen, Raven.

"Huftt.... Yaudah ayo kebetulan gue masak banyak banget" Karena memang Nara memasak sangat banyak, kalau tidak habis ia akan memaksa teman temannya untuk bungkus hahahha...

Nara melanjutkan memanaskan beberapa makanan yang tadi belum sempat ia panaskan. Mereka semua makan dengan tenang, termasuk dua insan yang memakan di satu piring yang sama tentu saja itu arsen dan Zara. Zara menyuapkan Arsen, dan Arsen juga sesekali menyuapi Zara.

Shaka yang sendari tadi memerhatikan Arsen dan Zara, dia muak berasa disituasi seperti ini. Shaka menyuap makanan terakhir di piringnya lalu melempar sendoknya kebawah, dan menjerit jerit tak jelas.

Shiren berjalan ke arah shaka. "Cup Cup Cup... Jangan nangis, siapa suruh ga bawa pacar. Nih nih Aaa~~ dulu"

Shaka tak melihat apa yang ada di tangan shiren lalu memangapkan mulutnya. Lalu mulai mengunyahnya sambil merengek rengek. Dan...

NARAVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang