50. Serendipitous Meetings [NEW]

69 10 0
                                    

Hellooo! Chapter ini ada cukup banyak revisi ya. Boleh di baca lagi karena secara penulisan banyak yang berubah.

Selamat membaca!

***

Joanna mematikan teleponnya dengan pandangan bingung saat matanya bertatapan dengan Doy. Sudah lewat beberapa menit semenjak suara Baekhyun terdengar melalui ponsel di tangan Joanna. Mereka sama-sama membatu, merasa tersesat dengan semua kejadian yang terlalu tiba-tiba ini.

"Jadi, Moon akan pergi ke Canada?"

"Ya" Doy mengangguk meski ia masih tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. "Setidaknya, menurutku begitu" jawab Doy.

Helaan napas keluar dari bibir Joanna. Ia ingin sekali jujur tanpa terlalu campur tangan. Tapi, bagaimana caranya?

"Bagaimana menurutmu, Doy? Haruskah kita memberitahu Moon bahwa Mark juga sedang menuju Canada? Mungkin, Skyla akan sedikit lebih lega saat mendengarny—"

"Tidak," potong Doy, menggelengkan kepalanya cepat. "Tidak usah, Anna. Lebih baik kita tidak ikut campur. Ayo, fokus pada permintaan Baekhyun saja"

"Baiklak" pasrah Joanna, berjalan lebih dulu menuju ruangan Mark. Doy menyusul di belakangnya, melangkah memasuki ruangan yang lebih privat dan menemui Skyla.

"Moon," Joanna meletakkan sebelah tangannya di atas pundak Skyla. "Kau yakin ingin pulang ke Canada malam ini?"

Dengan perlahan, Skyla mengangguk. "Aku ingin bertemu ibuku"

Rasa cemas langsung muncul memenuhi hati Joanna, tangannya perlahan bergerak mengusap bahu wanita di hadapannya. Ia merasa jahat untuk membiarkan Skyla pergi dengan kondisi seperti ini.

"Jangan khawatir, aku akan mengabarimu nanti" ucap Skyla, meraih tangan Joanna dan menggenggamnya hangat. "Untuk saat ini, aku hanya ingin pulang dan bertemu ibuku"

Joanna masih terdiam di posisinya yang sedang menatap Skyla yang terduduk di sofa. Apa-apaan ini? batin Joanna, merasakan air mata akan keluar dari matanya.

"Jangan menangis, Anna"

"Menangis? Tidak. Aku tidak menangis, Moon" Joanna tersenyum dan mengajak Skyla untuk berdiri. "Ayo, kita harus cepat berangkat"

Skyla berdiri dengan tubuhnya yang terbungkus pakaian besar milik Mark yang sengaja pria itu simpan di rumah produksi. "Ayo"

Joanna mengangguk, melangkah pergi meninggalkan ruangan Mark dan kembali dengan sebuah mantel coklat tebal. "Bawa saja mantelku" ucapnya, memakaikan kain panjang itu pada Skyla.

"Kau yakin? Aku sering melihatmu memakain mantel ini"

"Bawa saja, Moon" balas Joanna, berbalik dari Skyla dan memberi kode pada Doy untuk segera membawa Skyla menuju mobil. Untungnya Doy cepat mengerti. Pria itu segera menuntun Skyla keluar rumah produksi karena sekarang mereka akan berangkat.

"Setidaknya mantelku berada bersamanya" gumam Joanna, memandang punggung Skyla dengan mata berkaca-kaca. Meski berat, Joanna tetap pergi menyusul kedua temannya yang mungkin sudah menunggu di dalam mobil.

Joanna melangkah, memasang senyuman sebelum membuka pintu penumpang depan. "Aku di belakang ya, Doy"

"Tidak usah! Kau di depan saja" potong Skyla yang sudah merasa nyaman di bangku belakang sendirian.

"Baiklah" Joanna tersenyum tipis, segera duduk di bangku penumpang depan dan memakai sabuknya.

"Anna"

MoonBiteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang