Pukul tujuh pagi dan Skyla sama sekali belum memejamkan mata.
Hembusan angin hadir tanpa henti. Seperti sayap tipis yang berkepak kesana-kemari dalam kegelapan, Skyla berjuang untuk melawan tapi ia merasa letih. Bukan keinginannya untuk terus mengibaskan sayap hingga malam berganti pagi.
Lantas siapa yang harus disalahkan?
Drttt
Getaran pada ponsel mengalihkan pandangan Skyla dari jendela besar di sampingnya.
Ia meluangkan waktu sesaat untuk memproses jika di luar sudah nampak cahaya pagi sehingga seseorang dapat mengirimnya pesan.
Ya, terkadang Skyla suka lupa waktu karena terlalu larut dalam pikirannya sendiri. Padahal dua jam lalu ia sudah mandi dan bersiap-siap karena pagi ini ia harus pergi.
Psychiatrist
Taeyong
Selamat pagi Skyla
Sudah bangun?
07:02Ternyata pesan dari Taeyong.
Membaca pesan singkat itu tidak mengundang apapun selain rasa takut yang menyelinap masuk ke dalam hati Skyla.
Tentu saja Skyla ingat betul jika hari ini adalah hari pertamanya untuk menjalani terapi.
Ia sudah membuat kesepakatan dengan Taeyong untuk terus mendatangi jadwal terapi yang sudah ditetapkan. Dan waktu itu akhirnya datang. Sebentar lagi Skyla akan menjalani terapi pertamanya.
Psychiatrist
Skyla
SudahTaeyong
Sudah bangun atau belum tidur?Skyla
Belum tidurTaeyong
🤦🏻♀️
Ya sudah tak apa
Sesuai perjanjian, jam 9 pagi ya.
Oh ya jangan terlalu kaku denganku, santai sajaSkyla
Aku tidak kaku
Aku takutTaeyong
Kami sudah sepakat dengan tujuan akhir terapi ini kan?
Semuanya akan berjalan dengan lancar, tenang saja.Skyla
Apa Mark boleh menemaniku selama terapi berlangsung?Taeyong
Tidak boleh ada siapapun selain pasien dan terapis saat sesi CBT (Cognitive Behavioral Theraphy) di mulai
Kau harus fokus dengan terapimu, SkylaSkyla
Entah kenapa tiba-tiba aku takutTaeyong
Itu hal wajarSkyla
Bagaimana ini...Taeyong
Untuk pertemuan kali ini kami akan melakukan identifikasi dan jika sempat kami akan berpindah ke restrukturisasi kognitifSkyla
Istilah apa itu
Aku tidak mengertiTaeyong
Tak apa
Aku sudah menjelaskan semuanya pada Mark
Dia mengerti
KAMU SEDANG MEMBACA
MoonBite
Fanfiction[18+] Moonbite, what it feels like when two souls are meant for each other. Mark, yang awalnya tidak percaya takdir, mendapati dirinya kembali bersua Skyla, cinta pertamanya. Meskipun terpisah oleh waktu dan keadaan, bara perasaan yang sama kembali...