E07 : Sensation

2.3K 55 1
                                    

Di malam hari, Edo mengantarkan paket yang dipesan online oleh majikannya, Tria, ke kamar. Dia mengetuk pintu dengan lembut, memanggil nama Tria beberapa kali, tapi tidak ada jawaban. Setelah memutar kenop pintu, Edo menemukan bahwa kamar dalam keadaan gelap dan kosong. Tidak ada tanda-tanda kehadiran Tria, membuat Edo bertanya-tanya apakah Tria sedang lembur di kantor.

Sementara itu, di tempat yang berbeda, Nono telah mengajak Tria untuk makan malam romantis di sebuah restoran yang terletak di atas gedung pencakar langit. Pemandangan indah langit malam kota membuat Tria terpesona, dan mereka berdua menikmati momen yang romantis itu. Sambil memotong steak, mereka berbincang-bincang dengan penuh keakraban. Tak lama kemudian, Nono memberikan sebagian dari steaknya yang telah diiris pada Tria dengan penuh kasih sayang.

"Ini untukmu, pacarku tersayang," ucap Nono dengan lembut, sambil tersenyum manis pada Tria.

Pria itu tersenyum bahagia, merasa terharu dengan gestur penuh perhatian dari Nono. Dalam suasana romantis dan pemandangan yang menakjubkan, mereka berdua saling menguatkan dan menciptakan kenangan yang tak terlupakan bersama-sama.

Di depan rumah Tria yang megah, seorang
pemuda berkulit putih keluar dari dalam taksi bandara. Setelah menurunkan barang-barangnya, ia tersenyum di balik masker dan topi yang dikenakannya. Dengan cepat, ia memencet bel, dan seorang pelayan membukakan pintu untuknya. Tanpa ragu, pemuda itu melangkah masuk, merasa seolah-olah sudah mengenal tempat ini dengan baik. Dia memperhatikan pelayan yang membantunya membawa koper dan naik tangga menuju kamar Tria.

Ketika Edo menutup jendela kamar Tria, dia tiba-tiba terkejut oleh sentuhan di pundaknya. Dengan cepat, ia berbalik badan, siap untuk bertindak, dan bertanya kepada pemuda tersebut siapa dirinya. Pemuda itu memperkenalkan dirinya dengan tenang, melepas masker dan topinya untuk menatap Edo dengan tatapan yang intens.

"Hai, maaf membuatmu kaget. Aku adalah Farrel, adik tiri Tria, majikanmu. Kamu pasti Edo kan? " ungkapnya

Edo hanya mengangguk sedikit, masih ragu dan sedikit terkejut "Oh g-gitu? I-iya, aku Edo. Senang bertemu denganmu, Farrel. Tapi, bagaimana kamu bisa tahu namaku?"

Dengan penuh keyakinan, Farrel menyodorkan tangannya tersenyum. "Tria memberi tahu aku tentangmu. Dia selalu bercerita tentangmu. Dia bilang kamu pelayan yang baik dan bisa diandalkan." ucapnya dengan suara yang mantap.

Edo terkejut dan sedikit bingung, tetapi ia tak ingin bertanya lebih lanjut. Dia menjawab Farrel dengan memberitahukan bahwa Tria belum pulang dari kantor. Edo merespon penuh penghargaan "Terima kasih, Farrel. Tria belum pulang dari kantor, aku sedang menunggunya."

Farrel pun mengangguk lalu menjawab "Baiklah, aku akan meneleponnya. Jangan khawatir, dia pasti baik-baik saja."

Farrel mengambil ponselnya dan mulai menelepon Tria. Tanpa ragu, ia berinisiatif ingin memastikan keberadaan kakak tirinya itu dengan cepat. "Hai, Tria. Aku ada di rumahmu sekarang." ungkapnya

Tria sedikit kaget dan menanggapi "Oh, a-ada apa Farrel tumben? Tidak kusangka kamu akan mampir ke sini."

Namun Farrel enggan menanggapi dan malah bertanya balik memutar bola matanya keatas. "Kemana kamu, kakakku tersayang?"

"Aku sedang makan malam kantor dengan sekretarisku. Kau bisa santai saja di kamarku, aku akan pulang sebentar lagi." pinta Tria

ART Hot-ku [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang