21. Maybe Mine

12.9K 328 46
                                    

Tyler mengangkat tubuh Queen dari brankar, darahnya baru saja diambil dan gadis itu sedang tidak sadarkan diri akibat obat tidur yang diberikan dalam dosis tinggi, Queen harus dibuat seperti itu agar tidak mengetahui apa yang sedang ia lakukan, walaupun ia tidak tau kalau Queen sebenarnya sudah mengetahuinya.

Ia kemudian mengangkat tubuh mungil itu dan menggendongnya, saat ia keluar dari lift matanya menyipit saat melihat Xander yang tengah tersenyum senang sembari memegang buket bunga ditangannya.

"Xander? Apa yang kau lakukan disini?" Tanyanya dengan alis terangkat, Xander tersenyum canggung lalu tatapannya beralih pada Queen.

"Apa yang terjadi padanya? Apa kau kembali menyakitinya?" Tyler memandang Xander tajam, pria itu tidak menjawab pertanyaannya dan malah menanyakan hal konyol.

"Dia hanya tidur. Dan kau belum menjawab pertanyaanku, apa yang kau lakukan disini?"

Xander berdecak kesal."Apa aku tidak bisa mengunjungi rumah sakitku?" Ungkapnya dengan angkuh.

"Membawa bunga seperti itu?"

"Ah, Ini?" Xander mengangkat bunganya lalu tersenyum simpun."Ini untuk kubuat diruanganku nantinya."

"Jatuh cinta Huh?" Tanya Tyler dengan bibir menyeringai, Xander hanya bisa menggaruk kepalanya yang tidak gatal, kebohongannya telah diketahui."Apa kau tidak punya pekerjaan."

Tyler berkata datar melihat Menteri yang satu itu yang tidak ada sibuk-sibuknya sama sekali, dia bahkan bisa bersantai dijam seperti ini.

"Ah, aku sudah menyuruh Laura mengerjakannya." Tyler menggelengkan kepalanya lalu melanjutkan jalannya tanpa menjawab Xander lagi. Dia tau bagaimana sifat manusia yang satu itu yang sialnya adalah sahabatnya sendiri serta kaki tangannya yang ia buat melambung tinggi namanya.

Di depan Kendrick dan Zack sudah menunggunya, kedua pria itu menunduk dan membuka pintu pada Tyler. Dia membawa Queen kepangkuannya, dua jam kedepan gadis itu masih akan dalam mode tidak sadar.

"Bagaimana perkembangannya?" Tanya pada Zack yang berada didepan.

"Saya sudah mengecek semuanya sir, Surat itu memang telah diubah, surat yang sebenarnya telah hilang dan tidak pernah berhasil ditemukan."

Tyler mengencangkan rahangnya, matanya menatap mengkilap menahan amarah, semua sudah jelas kalau itu perbuatan bajingan yang ingin mengambil Queen darinya.

"Siapa dia?" Tekannya dengan nada rendah.

"James Rawles sir, saya sudah menemukan beberapa kasus yang mengatakan kalau dia pernah membuang anaknya karna kejaran mafia itali yang menginginkannya."

"Lalu dari mana dia begitu yakin kalau Queen adalah anaknya." Keparat James itu sudah pernah menghubungi Tyler dan mengatakan akan membawa seluruh buktinya kalau Queen adalah anaknya, dan beberapa hari yang lalu surat tes DNA ayahnya dan Queen dinyatakan sama, dan ternyata itu ulah bajingan itu agar ia membenci Queen dan akhirnya membuangnya.

Dramanya memang cukup bagus dan unik, namun dia tidak tau sudah seberapa tingkat obsesi Tyler terhadap Queen, jika saja tes mereka hari ini mengatakan hal yang sama, tekadnya sudah bulat, ia akan tetap menikahi Queen.

Dan itu mutlak tanpa bantahan.

"Detektif yang menyelidiki kecelakaan Tuan besar dan Nyonya mengatakan kalau potongan percakapan mereka pernah ditemukan beberapa tahun yang lalu, tapi kemudian hilang entah siapa yang mencurinya."

"Kenapa keparat itu tidak menceritakannya padaku."

"Saat itu keadaan Nona Queen belum sepenuhnya pulih sir, dan saat ini detektif itu sudah dipecat karna dituduh sengaja menghilangkan buktinya."

Crazy LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang