10. Physco

11.7K 325 4
                                    

Saat membuka matanya, hal yang pertama dilihat oleh Queen adalah ruangan yang sama seperti tempo hari. Ini rumah sakit?

Rumah sakit.

Ah, tentu saja. Dia mencoba bunuh diri dengan menenggelamkan dirinya sendiri di bath up, tapi sialnya disaat-saat iblis akan membawanya Pria biadab itu menyelamatkannya.

Masih tidak percaya apa yang terjadi padanya. Kakaknya sendiri mengambil keperawanannya, mengingat itu air matanya kembali menangis, padahal dia sudah menjaga itu untuk suaminya kelak.

Sekarang jangankan suami, dia bahkan sudah tidak ingin mengenal siapapun lagi.

Suara pintu diputar membuat lamunannya tersadar, sekarang dia lebih waspada dari sebelumnya.

Benar saja, Kakaknya. Ah bukan, Pria pemerkosa itu berjalan kearahnya dengan senyum tipis.

"Queen."

Mendengar panggilan itu Queen segera mengalihkan pandangannya, sungguh sekarang Ia membenci namanya sendiri.

Tyler berjalan perlahan mendekati ranjang Adiknya itu. Wajah pucat itu menandakan kalau gadisnya itu belum sepenuhnya sehat.

Melihat Queen yang mencoba mengakhiri hidupnya seperti itu membuatnya marah, ini bahkan lebih menyakitkan dari peluru yang pernah terkena padanya.

"Aku merindukanmu Sayang." Lalu tanpa aba-aba dia langsung mencium bibir Queen membuat pemiliknya membeku.

"Cepatlah sehat sayang, ada banyak hukuman yang masih ingin kuberikan padamu, dan setelah ini jangan pernah berniat pergi dariku Queen, karna aku akan membawamu dari kematian, dan memberikan neraka padamu."

Bibir Queen bergetar mendengarnya, Apa pria ini sudah gila? Apa yang dia racaukan. Kenapa harus dia yang mendapat kegilaan seperti ini.

Tidak percaya apa yang dia alami kemarin adalah nyata. Oh god. Perutnya seakan berputar-putar mengingat bagaimana Kakaknya sendiri bercinta dengannya.

Dengan mata berkaca-kaca dia memandang bola mata Tyler. "Kenapa?"

"Apanya yang kenapa hm?"

"Kenapa Kakak melakukan itu padaku?"

Tyler hanya tersenyum tipis, tangannya masih setia mengelus surai panjang hitam adiknya itu.

"Cause i want You Queen. Only you."

"But i Your sister!"

"But I am Not fucking Your brother!"

Tyler mengeraskan rahangnya, sudah dua kali ia mengucapkan kalimat sialan itu. Setelah ini dia berjanji tidak akan menyembunyikan apalagi.

Dia akan mengurung gadis pembangkang ini, tidak akan pernah bisa keluar lagi dari sangkar emasnya.

"Kau bukan adikku Queen. Aku tidak pernah menganggapmu adikku. Kau akan menjadi gadisku, wanitaku, ibu dari anak-anakku!"

"Kau gila!"

Teriak Queen tiba-tiba, lalu mencabut infusnya secara paksa hingga tangannya mengeluarkan darah. Setelah itu dia turun dari ranjang. Wajahnya sudah penuh dengan air mata.

"Kau gila!" Melemparkan vas bunga yang ada diatas meja kearah Tyler, tapi dengan gesit pria itu menangkapnya dan menatap Queen terkejut.

Dia menatap dingin adiknya itu. Lalu beralih ketangannya.

"Kembali ketempat tidur Queen."

"Aku tidak mau! Kau gila, aku adikmu Tyler! Kau gila!"

"Queen!"

Crazy LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang