9. Scared

11.6K 417 44
                                    

Tyler menurunkan kakinya lalu meletakkan gelasnya dengan sedikit bantingan, lalu berdiri berjalan menuju Queen yang masih berdiri kaku diambang pintu.

Ketenangan Tyler yang begini membuat Queen tegang. Dan jangan lupakan tatapan dingin itu.

"Bagaimana harimu Queen?!" Tyler berkata pelan dengan tangannya yang mengelus pinggiran wajah gadis itu. Membuat Queen meremang.

Dia bahkan tidak bisa mengeluarkan suara apapun, tenggorokannya tercekat, Sungguh ini saat yang tidak dipikirkannya.

Dia kira Kakaknya itu akan memarahinya dengan bentakan lalu mengurungnya dikamar dan meninggalkannya begitu saja, Karna dia yakin besok pagi semua akan berubah, Kakaknya itu akan kembali hangat lagi padanya.

Tapi ini diluar perkiraannya.

"Jawab Queen!" Geram Tyler disela-sela ucapannya.

"K..Kakak."

"Kau benar-benar sudah tidak mendengarku lagi."

Dia berbicara begitu tenang tapi dengan aura yang begitu mengintimidasi.

"Maafkan aku."

Sudut bibir Tyler terangkat melihat gadis liarnya itu menunduk takut. "Hukuman apa yang harus kuberikan padamu Huh?"

Tyler sedikit mundur lalu memperlihatkan wajah seperti berpikir, tapi sebenarnya sebuah skenario sudah tersusun rapi didalam otaknya.

"Kakak.."

"Dont call like that Queen, this night You are my girl."

Kegilaan apa lagi ini, batin Queen, dia dapat melihat seringaian tipis diwajah Kakaknya. Memundurkan langkahnya mencoba membuka pintu tapi suara Tyler menghentikannya.

"Jika selangkah saja kakimu keluar dari sini, aku berjanji akan memotong kaki cantikmu Queen." Perkataannya tersirat kemarahan didalamnya. Tapi seperti biasanya Queen mencoba menghiraukan hal itu, dia tau kalau Kakaknya bahkan tidak tega melihat ada bagian tubuhnya yang tergores sedikit pun.

Tangannya terjulur membuka pintu. Tinggal sekali tarikan maka dia akan keluar kamar Kakaknya itu, Namun sebelum itu terjadi sentakan kuat dilengannya membuatnya kembali masuk kedalam ruangan temaran itu.

Walau dalam pencahayaan yang minim Ia bisa melihat rahang Kakaknya mengeras, serta tatapan gairahnya yang bertambah.

"Kau selalu membantahku Queen!" Geramnya mencengkram wajah adiknya itu.

"Kakak.."

"DIAM!"

Queen terdiam, air matanya menetes jantung memompa lebih cepat. Ini pertama kalinya, pertama kalinya Ia melihat Pria yang selama ini melindunginya seperti ini.

"Kau terlalu banyak menentangku Sayang." Desisnya tepat didepan bibir Gadisnya itu. "Kau tau, aku sudah memikirkannya. Malam ini kau akan menjadi milikku."

Air mata mengalir deras, diwajah mungil itu, dia menggeleng menatap Kakaknya seolah meminta perlindungan, bukannya pelukan hangat yang dia dapat, Tyler membungkam bibir mungil itu dengan bibirnya.

Memasukkan lidahnya secara paksa kedalam mulut Queen lalu memporang-porandakan isinya dengan ganas. Rasa asin bercampur darah saat air mata Queen beserta darah dari bibir gadisnya beradu dimulutnya.

Dengan sebelah tangannya yang menahan tengkuk Queen, lalu sebelahnya lagi dengar kasar mendorong tubuh mungil itu hingga keduanya jatuh diranjang dengan tubuh gagah Tyler diatasnya.

Sekuat tenaga Queen meronta, berbagai pukulan sudah Ia layangkan, namun tetap tidak bisa melepaskan diri dari Pria diatasnya itu yang sialnya adalah Kakaknya.

Crazy LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang