"Hei.." Panggilan itu membuyarkan lamunan Queen. Didepan pintu Xander berdiri dengan seikat bunga ditangannya, kemudian melangkah menuju Queen yang sedang merajuk sepertinya.
"Ada apa ratu. Kenapa wajahmu ditekuk seperti itu Hm? Jika Tyler melihatnya, bisa mati semua penghuni rumah sakit ini." Ucapnya dengan kekehan geli. Namun bukannya tertawa Queen semakin mengerutkan pelipisnya tandanya ia semakin kesal.
"Ahh, Oke maafkan aku. Kenapa denganmu Queen?" Tanyanya serius kali ini.
"Dia tidak ingin berteman denganku Kak Xander! Apa salahnya dengan itu?"
Sekarang giliran Xander yang berkerut bingung, lalu bertanya lewat mata.
"Dia Emily." Jawab Queen seakan tau pertanyaan yang akan diajukan oleh sahabat kakaknya itu.
"Emily? Siapa Emily?"
"Wanita Korea itu Kak Xander. Kau tau dia begitu cantik, aku sangat menyukainya."
"Queen kau_"
"Tentu saja tidak bodoh!" Pekiknya marah, Xander mengangguk. "Aku ingin menjadikannya kakak iparku."
Pernyataan membuat Xander tersedak ludahnya sendiri. Apa yang dikatakan adik sahabatnya ini? Astagah, kakak ipar katanya. Seperti Tyler mau saja melihat wanita lain selain dia.
Xander memilih tidak menjawab lalu kembali memikirkan wanita bernama Emily itu, setaunya Queen tidak pernah menyukai orang hanya dengan sekali pertemuan.
Bahkan padanya saja butuh waktu bertahun-tahun buatnya untuk membuat mereka akrab seperti sekarang ini layaknya adik kakak.
Dan itu wajar, karna Queen tidak pernah berteman dengan banyak orang, Tyler menjaga gadisnya yang satu ini.
"Kapan kalian bertemu?"
"Tadi saat aku keluar, dia sedang bersama perempuan yang memintanya untuk makan, tapi Emily itu bahkan tidak melihat wanita, Ah kasihan sekali dia."
"Dan kau tetap menyukainya?"
"Ya, aku tetap menyukainya. Kau tau kak? Dia benar-benar cantik dan pandangan matanya kosong. Aku pikir dia sudah melewati hari yang berat."
Xander menghela nafas. Lalu kembali memandang Queen, "Istirahat Queen, sebentar lagi Tyler datang. Aku akan pergi."
"Kau bahkan baru datang." Cibir Queen.
"Itu semua karna Tyler, dia menyuruhku melihatmu, padahal dia bisa menyuruh para penjaganya."
"Jadi kakak memang terpaksa menemuiku. Begitu!"
"Ya tidak terpaksa juga Queen. Hanya saja aku memang sedang sibuk. Kau ingat kalau aku ini Menteri kan?" Queen hanya memutar bola matanya jengah.
Hanya Xanderlah menteri yang selalu mempunyai waktu luang untuk jalan-jalan kesana kemari layaknya orang gila. Dan itu semua karna Tyler, sebenarnya hanya gelarnya saja yang Menteri, tapi ia sama sekali tidak pernah berbuat apapun selain bersenang-senang dengan para jalangnya. Dan selebihnya semua diatur oleh asistennya dan asisten Tyler.
"Kalau begitu aku akan pergi Queen." Ucapnya lalu mengecup kening wanita yang sudah dianggapnya adik itu. Lalu berjalan keluar dari sana.
Tapi saat kakinya melangkah keluar dari pintu, Matanya berhenti berkedip begitu juga dengan langkahnya. Dia hanya bisa berdiri kaku melihatnya.
Seorang wanita keluar dari ruangan didepan Queen. Wajahnya yang putih dan sedikit pucat tapi sama sekali tidak menghilangkan kecantikannya. Bibirnya yang ranum dan terlihat mungil serta belahan dagu yang begitu mempesona dan rambut kecoklatannya yang panjang bergelombang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Love
RomanceTyler Morgan,pria tampan yang memiliki sejuta pesona dengan kekayaan melimpah didalam Hidupnya.Wajah yang bak Dewa Yunani membuat para wanita bertekuk lutut dihadapannya. tapi sayang nya dia sama sekali tidak tertarik dengan semua wanita itu, tidak...