5. Oh Queen

14.8K 433 6
                                    

Dengan kesal Tyler menelpon Alexander untuk datang kerumah sakit. Tentu saja dia tidak akan membiarkan Queen keluar, dia jadi ingin membuang Xander sialan itu dari muka bumu ini.

"Sialan! Aku sedang rapat. Bisakah kau tidak menggangguku Huh?!" Sentak Xander disebrang sana.

"Ck, Aku juga tidak sudi Brengsek!"

"Kalau begitu Apa maumu Sialan?! Aku ini Perdana Menteri bukan pengangguran sepertimu!"

Sialan! Perdana Menteri sialan!

"Datanglah kerumah sakit sekarang."

"Fuck! Untuk apa aku kesana Brengsek! Sudah kubilang aku sedang rapat!!"

"Queen." Jawab Tyler singkat.

Dahi Xander berkerut disebrang sana, untuk apa Pria brengsek itu menyebut nama adiknya itu. "Ada apa dengan Queen?"

"Dia ingin bertemu denganmu."

"Dirumah sakit?"

"Ya."

"Dia sakit? Apa terjadi sesuatu padanya? Apa kau membuatnya sakit?!"

"Datang dan lihat sendiri." Tanpa mendengar jawaban dari sana, Tyler memutuskan sambungan teleponnya, Lalu kembali keruangan Queen.

Beberapa jam kemudian Alexander benar-benar datang. Dengan menggunakan masker guna menutupi wajah tampannya. Dia masuk kerumah sakit dengan didampingi beberapa penjaga dibelakangnya.

"Kak Xander!" Teriak Queen dengan wajah berbinar. Pria itu mendekatinya lalu mengecup kening Queen sekilas membuat Tyler yang melihatnya langsung melotot tajam.

"Bagaimana Anda bisa terluka Ratu?" Tanyanya tersenyum kecil. Queen mencebik lalu melirik Tyler sekilas.

"Hanya kecelakaan kecil Kak. Dia saja yang terlalu berlebihan." Tunjuknya pada Tyler yang berpura-pura membaca Kertas-kertasnya.

Xander duduk ditepi Brankar gadis mungil itu. Langsung saja Queen menghambur kepelukan Pria tampan yang bergelar Menteri itu. Mata Tyler langsung menatap tajam pada kedua anak manusia yang sedang asik berpelukan itu.

"Ekhem!" Tyler berdehem sedikit keras, hingga Xander langsung melepaskan pelukannya saat melihat tatapan permusuhan dari Sahabatnya itu.

"Kak Xander. Kau lihat kan? Aku sudah baik-baik saja. Aku ingin pulang saja." Queen mencoba membujuk Sahabat Kakaknya ini. Karna dia tau. Kalau pria satu ini tidak akan sanggup menolaknya.

"Ya. Umm, menurutku juga begitu. Aku rasa-"

"Tidak!" Bantah Tyler tegas.

"Lihat kan? Dia berlebihan sekali." Cibir Queen.

"Menurutlah Queen!" Ujar Xander lembut. Dia mengusap rambut lebat gadis yang sudah Ia anggap adiknya sendiri. "Tyler benar. Itu demi kebaikanmu Litle girl."

Queen mencebikkan bibirnya kedepan. Huh! Jika tau seperti ini. Dia tidak akan memanggil sahabat kakak nya yang malah menjadi pastor dadakan.

"Kalau begitu biarkan aku keluar dari ruangan sialan ini!"

"Step your mounth Queen!" Peringat Tyler. Xander menahan tawanya melihat kedua manusia itu.

Terkadang dia mengira kalau Tyler ingin menyimpan Queen untuk dirinya sendiri. Ah pria gila.

"Queen. bagaimana jika kita keluar hm?" Gadis itu masih tidak bergeming, nampaknya dia juga sedang marah.

"Tidak mau? hmm kalau begitu aku akan pulang saja kalau begitu."

Crazy LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang