06. Sedikit Berbeda

153 82 138
                                    

SEBELUM MULAI BACA, ALANGKAH BAIKNYA KALAU KALIAN VOTE TERLEBIH DAHULU DAN JANGAN LUPA UNTUK ISI KOLOM KOMENTAR

ayooo tunjukkan seberapa antusias kalian menunggu Gentala 💃💃

SPAM KOMENTAR SABI NIH, BIAR AKU INI INGAT KALAU PUNYA AYANG GENTALAA 😩😩😞💘

❣️ selamat membaca ❣️

-oOOo-

Hujan mengguyur ibukota sejak kemarin malam. Udara di pagi hari yang begitu dingin seperti menusuk semua tulang ku. Aku mulai mengikat tali sepatu yang aku kenakan saat ini. Aku tiba-tiba teringat sesuatu yang membuatku harus berdiri mendadak. Tetapi, tindakan ku barusan membuat seisi rumahku berputar.


Tangan kanan ku memegang erat sandaran kursi kayu yang berjejer di terasa rumah, sedangkan tangan kiri aku gunakan untuk memegangi kepalaku yang terasa pusing.

"Kenapa, Ay? Darah rendahnya kambuh?" tanya Genta yang tiba-tiba saja udah berada di sisiku.

Aku mengangguk sambil memejamkan kedua mataku.

Genta mengeratkan pegangannya pada pundak ku. "Duduk dulu, Ay," titahnya.

Dengan perlahan aku menuruti perkataan Gentala, duduk di kursi yang dekat dengan tempatku berdiri saat ini.

"Nggak usah sekolah, ya? Biar aku jagain nanti," kata Genta dengan senyum khas andalannya.

"Pengen bolos, ya? Aku bilangin ke Mama kamu loh nanti."

"Nggak apa-apa. Biar aku jelasin ke Mama kalau kamu sakit."

Aku berdecak kesal. Genta berkata seperti itu seakan-akan aku ini sakit berat yang mengharuskan aku tidak masuk sekolah.

"Nggak usah lebay," ujar ku pelan.

"Tadi mau mengambil apa?"

"Buku fisika yang ada di meja belajar aku."

Setelah menyelesaikan mengatakan hal itu, Genta langsung berdiri dan memasuki rumah yang memang belum aku kunci.

Tidak lama kemudian cowok tinggi dengan hoodie hitamnya itu tiba di hadapanku sambil menyodorkan buku fisika yang aku maksud tadi.

Aku menerimanya lalu aku masukkan ke dalam tas, "terimakasih, Gentala."

Gentala tersenyum sambil mengacak rambutku dengan pelan. "Sama-sama, Ayresha cantiknya Gentala."

•••|FATAMORGANA|•••

"Kemarin bergadang lagi, Ay?" tanya Genta memulai topik ketika baru saja duduk di angkot yang masih sepi.

"Iya."

"Karena apa? Ada masalah?"

Aku menggeleng singkat.

Setelah itu terjadi keheningan diantara aku dan Genta. Aku tidak tau harus mencari topik apa yang cocok untuk pagi ini. Rasanya sedikit berbeda dengan hari-hari sebelumnya disaat aku belum mengetahui kalau cowok yang duduk di sampingku saat ini sudah memiliki pacar.

FATAMORGANA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang