07. Jangan Egois, Gentala

153 75 154
                                    

AYOOO TUNJUKKAN SEBERAPA ANTUSIAS KALIAN MENUNGGU GENTALAA 💃💃

ini di wattpad nggak ada fitur untuk ngasih vote lebih dari 1 gitu??😭 kalau yang komen kan bisa berkali-kali. oh iya, yang mau feedback coba DM aku, soalnya banyak banget dan akunya bingung

jangan lupa vote dan komentar yoo!

•••|FATAMORGANA|•••

Selesai pelajaran kimia, aku melanjutkan membaca novel yang sempat aku baca sebentar di perpustakaan bersama Hilda tempo hari. Jujur saja rasanya aku sangat bosan dan mengantuk. Ingin cepat-cepat pulang ke rumah lalu tidur dengan nyenyak.

Di sampingku ada Risha, cewek itu sibuk menyalin catatan kimia yang baru saja diterangkan oleh guru. Cewek dengan headset tersumpal di kedua telinganya itu terlihat sangat menikmati alunan musik sampai-sampai mulutnya ikut menyanyikan lirik lagu dengan suara yang mengalun indah. Suara Risha memang bagus, tetapi dia kurang percaya diri kalau disuruh menyanyi.

Aku mendongak kala melihat Gentala berdiri di hadapanku saat ini.

"Ada apa?" tanyaku heran.

"Ikut aku sebentar, mau?"

Aku mengernyitkan dahi, "kemana?"

"Kemanapun asalkan hanya ada kita berdua. Aku mau ngomong penting dan nggak mau ada yang dengar selain kita berdua," jelas cowok itu sambil merapikan buku tulis yang berasa di atas mejaku.

Gentala menepuk bahu Risha dua kali. Cewek itu menoleh, menatap bingung ke arah Genta sambil melepas salah satu headset yang ada di telinganya.

"Gue ke taman sama Ay," ujar Gentala lalu menggenggam pergelangan tangan kananku. Pergi meninggalkan Risha yang masih terbengong.

Sesampainya di taman belakang sekolah, Gentala menyuruhku duduk di kursi panjang yang sudah disediakan oleh pihak sekolah.

"Ada apa?" tanyaku saat Genta diam saja seperti tidak ingin membuka suara.

"Kalau diam seperti ini, apa gunanya kamu mengajakku kesini?" lanjutku dengan perasaan bingung sekaligus penasaran yang menjadi satu.

"Jangan dekat sama Seandra, ya?" kata Gentala dengan raut wajah yang tidak terdefinisikan.

Aku sontak terdiam. Sibuk memikirkan jawaban yang tepat untuk pertanyaan Genta, atau bisa dibilang sebagai permintaan? Karena dari nada cowok itu seperti berharap aku tidak dekat dengan Seandra.

"Sebenarnya di antara kamu sama Sean ada masalah apa? Kenapa aku nggak boleh deket sama Sean? Asal kamu tau deh, dia itu cowok baik kok, sopan, pinter, pokoknya mencerminkan kalau Sean itu good boy. Dari dulu kamu selalu seperti itu, larang aku jangan deket-deket Sean. Coba sekarang kasih tau aku alasan kenapa kamu ngelarang aku deket sama Sean?"

Genta masih bungkam.

"Bahkan kamu aja nggak mau ngasih tau aku, Gentala," sambungku lagi.

"Aku nggak suka lihat kamu deket sama cowok selain aku, Ayresha!" Genta membentakku dan aku sedikit kaget. Gentala kalau sudah menyangkut Sean selalu emosional. Heran banget sama sifat dia yang dari dulu tidak pernah berubah.

FATAMORGANA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang