••EPILOG••

311 25 2
                                    

Sudah 3 bulan terlewati oleh Winter sebagai mahasiswi di Archipelago Central University dengan jurusan Kedokteran sedangkan Asahi memilih jurusan Teknik Industri.

Winter mengakui bahwa jadwal Asahi lebih padat darinya karena cowok itu aktif organisasi, jarang bertemu satu sama lain karena berbeda fakultas, sore ini sepertinya Asahi sedang senggang karena ia mengajak Winter melewati jalanan di tepi laut dengan sepeda.

Asahi mengerem mendadak di tengah jalan yang cukup sepi, tak ada kendaraan lain yang melintas, hanya sepeda dan pejalan kaki.

"Aww." kepala Winter membentur punggung Asahi.

"Kenapa, Sa?" tanyanya yang berada di belakangnya.

Asahi menarik tangan Winter yang ada di pinggangnya untuk melingkar di perutnya, gadis itu hanya tersenyum di balik punggung itu. Kemudian Asahi lanjut mengayuh sepedanya sepanjang garis ini, hingga ia menemukan bebatuan dan berhenti di sana.

"Liat sunset di sini bagus gak ya?" Asahi duduk menghadap langsung ke arah laut lepas, Winter hanya mengikutinya dan duduk sedikit menjauh dari Asahi.

Ia mulai memainkan kamera milik Asahi yang sedari tadi di kalungkan pada lehernya, masih terdapat beberapa foto Winter saat SMA yang di ambilnya diam-diam walaupun sempat hilang karena Beomgyu yang mencurinya.

Winter mengambil foto Asahi yang tengah menikmati angin yang menerpa wajah tampannya.

"Bagus," ujar Winter sambil duduk di sebelah Asahi dan menunjukkan hasil potretnya.

"Ohh, gue kira lo jawab pertanyaan gue."

"Iya itu sekalian heheh," gurau Winter.

"Kalau pertanyaan tentang siapa pemilik hati lo sekarang? Lo jawab apa?"

"Kalau masih nanya berarti lo gak percaya diri dan gak serius."

Asahi tersenyum mendengar jawaban Winter, tangannya berpindah pada puncak kepalanya dan mengelus-elus pelan hingga Winter menyandarkannya pada bahu Asahi.

•••••|||•••••

Kurang lebih kayak gitu imajinasinya wkwkwkk.

Maaf banget, seribu maaf untuk para readers kalau endingnya kurang ngefeel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Maaf banget, seribu maaf untuk para readers kalau endingnya kurang ngefeel.

Thanks to readers yang setia membaca dari prolog sampai epilog, nge vote dan comment. Berarti banget buat aku karena dengan cara itu sama aja kalian mendukung dan memberikan vibes positif ke penulis.

Aku terima kritikan dan saran dengan terbuka, boleh dm aku atau langsung comment di lapak ini dan aku minta maaf jika ada dari kalian yang gak nyaman sama salah satu scene di cerita ini, atau ada nama yang mengingatkan kalian pada mantan wkwkw mantan bias kali ya atau orang yang di benci atau gak suka sama salah satu tokoh, author meminta maaf sebesar-besarnya karena belum bisa menulis dengan mendekati sempurna, karena kesempurnaan hanya milik Allah. Ehehehe..

Cek ceritaku yang lainnya, gak kalah seruuuuu..

Sekian dan terima kasih.

SAVIOR GIRL | 01 LINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang