Part 5 ••• Lawan

257 27 18
                                    

Warning!
Mengandung kata kasar, tidak untuk ditiru.


Hari ini ibunda Winter, sangat sibuk dengan tumpukan pakaian di rumah hingga Winter tidak membawa bekal dari rumah. Ia berhenti sejenak di pintu kantin sekolah yang sangat luas itu, mengecek uang di saku seragamnya, apa budgetnya cukup untuk makan di sini?

Jangan ambil lauk banyak-banyak.

Winter mengantre menunggu gilirannya mengambil makanan, ia hanya mengambil sayuran. Koki di sana mengerutkan keningnya heran saat melihat piring Winter.

"Diet?" tanyanya.

Winter mengangguk, ia tak ingin orang-orang mengasihaninya.

Setelah mengambil makanannya, ia mencari tempat duduk. Winter berjalan setelah melihat kursi kosong yang lumayan jauh dari tempatnya berdiri.

"Aaaa!" tiba-tiba kakinya tersandung hingga makanan  itu tumpah semuanya. Ia melihat siapa pemilik sepatu yang membuatnya sengaja terjatuh itu.

Choi Beomgyu. Winter membuang napasnya kesal, sekarang Beomgyu sedang duduk manis sambil menyeringai pada Winter.

Mereka menjadi pusat perhatian, namun tidak ada yang berniat membantu Winter.

Ingin rasanya air yang berada di meja Beomgyu ia siram pada wajah cowok nyebelin itu. Ahh kenapa tangannya berat sekali untuk melakukannya?

Winter mengambil piring Beomgyu, terlihat makanan itu belum di sentuh oleh pemiliknya.

"Kalau lo mau makan, tuh makan!" Winter menunjuk makanannya yang tumpah dengan dagunya.

"Udah berani tuh dia!" ujar Jaehyuk, temannya Beomgyu yang berada di sampingnya.

"Biarin dia bernapas lega dulu, suatu saat dia sujud di kaki gue," kata Beomgyu yang terlihat yakin.

*

Winter menyandarkan tubuhnya setelah makanannya telah habis. Pikirannya masih tentang beasiswanya, ia ingin ponselnya segera, waktunya tersisa sampai besok.

Tidak mungkin hilang begitu saja, atau mungkin Ryujin yang mengambilnya? Karena saat itu Winter melihat Ryujin dan Yuri masih di sana.

Tidak. Bukan hanya mereka di sana, tetapi cowok kamera itu ada masih berkeliaran di sekolah.

"Kayaknya gue harus cepet-cepet cari kerjaan buat bayar sekolah kalau bener beasiswa gue di cabut," gumamnya pelan.

•••••|||•••••

Asahi menerima sebuah paket ketika baru saja sampai rumah setelah memarkirkan motornya. Ia membongkar isinya.

"Akhirnya gue bisa tahu pemilik ponsel ini."

Ponsel yang ditemukannya beberapa bulan yang lalu tergeletak di lantai dekat gudang sekolah dengan kondisi yang rusak akibat terjatuh hingga ia harus menunggu ponsel itu di perbaiki.

Asahi membawa ponsel itu masuk ke dalam rumahnya, ia duduk di sofa ruang tengah sambil menyalakannya.

"Lock screen nya bukan foto pemiliknya," gumam Asahi yang hanya melihat gambar langit malam pada layar itu, ia mengusap layarnya dan berhasil terbuka.

"Sorry gue cuma mau lihat isi galerinya, biar gue besok bisa balikin langsung ke orang yang tepat."

"Asahi.."

SAVIOR GIRL | 01 LINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang