Part 17 ••• Unexpected Event

195 28 3
                                    

Penerima beasiswa hanya untuk orang cerdas bukan mereka yang tidak mampu.

~ KIM MINJEONG

•••••|||•••••

Mendadak tubuh Winter membeku seketika saat Heeseung tiba-tiba meletakkan kepalanya di bahu Winter, gadis itu tidak tahu harus berbuat apa melihat Heeseung yang masih bersedih, ia hanya bisa menepuk pelan punggung cowok itu dengan kaku.

"Ada hal yang harus gue bicarakan," ujar Heeseung setelah dirinya merasa tenang.

Kemarin Asahi, sekarang Heeseung, jangan sampai Beomgyu ikut-ikutan memeluknya.

"Ah, iya!" sahutnya cepat.

Winter mengikuti kemana Heeseung pergi, tak sadar melangkah sampai ke gudang belakang sekolah. Heeseung menghentikan langkahnya tiba-tiba hingga membuat Winter menubruk punggungnya.

"S-sorry," ujarnya pelan.

"Gue yang minta maaf," balas Heeseung.

Lagi, Winter hanya mengangguk kaku.

"Win."

Heeseung membuka gudang itu, lalu tampaklah beberapa tumpukan barang bekas khususnya sepasang kursi dan meja, lalu ia bersandar di ambang pintu.

"Minju dulu dibuli di sini," ujarnya memberi tahu, namun Winter lebih tahu tentang itu, bahkan Heeseung tahu melaluinya.

"Dan penyebab kematiannya bukan karena hipoksia."

"Gue yakin masih ada sangkut pautnya sama kejadian di sini."

Winter masih diam, mendengarkan Heeseung berbicara.

"Kalau menurut lo, Win?"

"Kejadian di sini cuma pelampiasan mereka yang punya masalah masing-masing pada Minju, lalu kematiannya itu bisa jadi karena teman-temannya Minju masih memiliki dendam."

Heeseung kembali menutup pintu gudang itu, ia rasa masalah pembulian kala itu cukup sampai di sini karena memang ketigannya sudah mendapatkan hukuman.

"Lo tau banyak kayaknya." terka Heeseung.

"Dari yang gue lihat dan surat dari Minju."

"Isinya?"

"Gue rasa lo gak perlu tahu."

Oke kalau emang lo gak mau gue tahu, sekarang kembali ke topik pertama."

"Jadi?" tanya Winter.

Terlihat Heeseung yang ingin mengucapkan sesuatu, namun tertahan sejenak sebelum akhirnya ia menarik napasnya untuk menormalkan kembali suasana hatinya.

"Siapa yang tega membunuhnya?" ujarnya dengan pelan, ada sorot kesedihan dan kekecewaan dimatanya.

"Hah? Maksudnya?" Winter masih penasaran dengan ucapan Heeseung, ia kembali mengikuti langkah Heeseung yang berjalan pelan menuju taman belakang sekolah, menempati kursi yang tersedia di sana.

SAVIOR GIRL | 01 LINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang