03

3 0 0
                                    

"annyeonghasaeo pangeran" salam penasehat kerajaan sembari membungkuk sopan kearah pangeran jaemin yang kala itu sedang berbincang santai dengan panglima haechan.

"Ada apa paman seo?" Tanya sang pangeran

"Aku mencari panglima haechan, pangeran. Ia ditugaskan untuk memburu rusa dan mencarikan beberapa daun obat khusus untuk yang mulia ratu" jawab penasehat seo menjelaskan maksud dan tujuan ia datang kemari.

"Baiklah tuan seo -Tapi aku tidak mengetahui persis daun obat khusus yang kau bicarakan barusan, apakah ada contoh dari daun tersebut?" Panglima haechan kebingungan, pasalnya ia tidak tahu menahu tentang daun obat yang selalu di racik dan di Ramu oleh tabib, Biasanya tabib juga yang akan mencarikan nya sendiri, ia hanya di tugaskan menjaga para pangeran, menjaga istana dan terkadang juga berburu, semua perintah itu akan ia laksanakan dengan mudah namun untuk mencari daun ramuan seperti itu haechan masih bingung.

"Aku dengar kemarin ada anak dari tabib Kim. Kurasa ia mengetahui daun yang di maksud ibunya itu,kau akan di temani olehnya" jawab pria yang berumur lima puluh dua tahun itu. Ia pun membungkuk sopan bermaksud meninggalkan pelataran tersebut.

"Panglima haechan.Biar aku saja yang menjalankan perintah yang mulia raja,sesekali juga melihat pemandangan luar, rasanya aku bosan berada di istana terus menerus" pangeran yang sedari tadi terus diam kini berbicara mengusulkan pendapat dan keinginannya.

"Tapi pangeran aku yang mendapat perintah-"

"Tidak haechan! Kau berani melawan perintahku? Kau meragukan kemampuanku? Hanya memburu satu ekor rusa dan mencari daun ramuan saja aku pun bisa" sela pangeran jaemin dengan sedikit tidak terima.

"Baiklah,pangeran. Akan saya temani-"

Lagi lagi dengan mengangkat salah satu telapak tangannya Jaemin pun menyela "tidak haechan, aku akan pergi dengan di temani oleh anak tabib itu. Tolong panggilkan dia"

Mengibaskan pakaian belakangnya ia pun bergegas pergi menuju kandang kuda kerajaan, ia berniat menunggangi kuda dengan Hana yang ia sebut anak tabib.

•••

"Haechan, aku tidak mau! Matanya itu sangat tajam dan menyeramkan, kau mau aku menemaninya di hutan yang sedikit jauh dari pemukiman? Yng benar saja!" Tolak Hana. Ia takut di hutan nanti dia akan di makan hewan buas, atau di bunuh oleh pangeran yang menurutnya memiliki mata tajam itu.

"Ini perintah dari yang mulia raja, kau berani membantahnya? Beliau sangat butuh daun ramuan yang pastinya kau tau untuk yang mulia ratu helena. Lagi pula kau tau kan sekarang raja itu sangat kejam karena istri keduanya mengalami sakit parah" jelas haechan.

Sebenarnya ia pun memiliki rasa tidak suka saat sang pangeran akan pergi berdua ke hutan bersama Hana si anak tabib. Namun apa boleh buat, ia hanyalah seorang panglima yang jabatannya masih di bawah jaemin. Apapun perintah nya akan haechan laksanakan.

"Ya ya ya terserah mu saja"

Setelahnya Hana pun pergi menemui jaemin di kandang kuda seperti yang haechan bilang sebelumnya.

"Annyeonghasseo pangeran"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Prince Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang