Chapter 18 - Pilihan

305 24 3
                                    

Nicholas memasuki ruangan kerja Jason.

"Yang Mulia, saya Nicolas Yehezkiel pendeta kuil telah datang." Max berbicara dari luar pintu.

"Biarkan dia masuk...."

Nicholas membungkuk hormat pada Max.

"Terima kasih."

Setelah Nicholas masuk, dia menyapa Jason. Dan Jason langsung menyuruhnya duduk di kursi sofa.

"Pendeta Nicholas, saya meminta bantuan kepada anda. Tetapi pertama-tama saya ingin kamu melihat keadaan Tuan Putri."

Nicholas melihat ke arah tempat tidur, melihat Aurel yang masih terpejam matanya.

Nicholas meminta izin kepada Jason dan langsung memeriksa apa yang terjadi dengan Aurel.

Nicholas mengeluarkan kekuatannya untuk mengetahui mengapa Aurel tidak kunjung bangun. Jason juga duduk di samping kasur untuk memperhatikan Nicholas.

"Kenapa tidak ada tanda kehidupan didalam tubuh ini... Hanya ada detak jantung yang lemah"

Nicholas khawatir dengan keadaan Aurel. Menyentuh tangannya yang dingin.

Nicholas melirik ke arah Jason. Dia ingin memberikan penjelasan.

"Yang Mulia, keadaan Tuan Putri saat ini sangat memperhatinnkan."

Jason mengerutkan alisnya, menunggu penjelasan Nicholas selanjutnya.

"Saya belum pernah mendapatkan Kondisi seperti ini, hanya saja menurut saya untuk bangunnya Tuan Putri tergantung dengan dirinya sendiri. Dan sekarang Jantung Tuan Putri berdetak dengan sangat lambat"

******

Aurel terbangun di tempat ruangan putih. Ruangan itu membuat Aurel tenang. Seketika Aurel mendengar ada yang memanggil namanya.

" Hei...." Suara halus memanggil.

Aurel membalikkan tubuhnya. Matanya terbuka lebar.

"Akhirnya kita bertemu....."

Aurel masih tidak bisa berkata-kata. Tubuhnya mematung. Orang itu mendekati tubuh Aurel, dan memegang lengannya.

"Kita duduk dulu."

Aurel hanya mengikuti arahan wanita itu.

"Kamu pasti bingung apa yang terjadi." Aurel masih tetap diam.

"Alasan kamu disini karena aku yang membawa mu keruangan ini."

"Kamu...." Akhirnya Aurel bersuara.

Wanita itu tersenyum lembut. Dan menatap Aurel.

"Baiklah, saya tidak akan bertele-tele. Karin terima kasih telah membuat Rebecca kembali seperti dulu lagi."


" Dia tahu nama asliku..."

Wanita itu terkekeh, " Benar dalam pikiran mu, saya tahu nama asli anda. Untuk itu maukah kamu mendengar penjelasan saya?"

Aurel mengangguk.

"Sebenernya, saya lah yang memanggil kamu untuk masuk ke ragamu yang sekarang. Dan kamu pasti tahu apa tujuan kamu setelah memasuki raga itu."

Marry Me, Prince !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang