Chapter 7 - Menanyakan

922 103 0
                                    

"Siapa pun yang berusaha menjatuhkanmu memang sudah berada di bawahmu."
.
.
.
.
.
.

Kondisi Jason sudah sangat membaik dan dia kembali bekerja seperti biasa, dia masih memikirkan mengapa dia bisa sembuh dengan sangat cepat. Terlebih saat dia bangun tubuhnya merasa seperti ada kekuatan sihir yang bekerja di dalam dirinya. Jason berpikir Aurel memanggil dokter untuk memeriksanya. Hanya saja, ada salah satu yang masih membuatnya bingung,

"Bukannya dokter yang ada di kediaman istana tidak ada yang bisa menggunakan sihir?" Batin Jason.

Walaupun ada sebagian dokter yang bisa menggunakan sihir, terutama sihir penyembuh, tidak mungkin akan sembuh dalam hitungan satu malam.

Jason ingin menanyakan kepada Max, mengingat dia merasa curiga kepada Max yang mukanya sedikit tegang saat dia mendatanginya semalam.

Jason pun melanjutkan pekerjaannya sambil memikirkan siapa yang menyembuhkannya dan akan bertanya kepada Max

*****

Di tempat lain......
Rebbeca sedang mengelilingi Istana dengan wajah menyeringai dia mengucapkan mantra dan menyebarkan mantranya dikediaman Aurel tempati. Tidak ada orang yang tahu sihir apa yang digunakan oleh Rebecca.

"Semoga anda nyaman dengan hadiahku putri kecil..." gumam Rebecca

Dia berjalan lagi dengan santai tanpa ada beban apapun dan kembali ke kediamannya seperti biasa.

*****

Aurel yang masih sedikit lemas, bangun dari tempat tidurnya memanggil Marrie untuk membantunnya untuk bangun dari tidurnya. Marrie mendengar Aurel memanggil namanya, dengan cepat mendatangi Aurel. Wajah Aurel masih terlihat pucat.Dengan keadaan seperti itu Aurel masih menanyakan keadaan Jason.

"Marrie bagaimana keadaan Pangeran??"

Marrie terkejut dengan pertanyaan tuan putrinya. Keadaan Aurel saat ini masih jauh dari kata sehat. Marrie menganggukan kepalanya.

"Tuan Max sudah memeriksa Yang Mulia, dia berkata keadaan yang Mulia sudah membaik."

Aurel merasa tenang mendengar keadaan Jason yang sudah sehat. Aurel melanjutkan istirahatnya setelah mengisi perut.

Dalam tidurnya Aurel merasa gelisah karena ada bayangan yang mencekiknya. Sesak, itu yang di rasakan Aurel saat ini. Bayangan itu seperti mengancam jiwanya Aurel.

"Rrrr...Kau tidak akan aman... Tubuh rapuhmu sedikit demi sedikit akan hancur..."

Aurel terbangun dari tidurnya, dengan nafas berat dia melihat sekeliling ruangannya melihat jendela kamarnya terlihat hari sudah malam. Dia bergumam memikirkan apa yang ada di mimpinya tadi.

"Apa itu tadi... Aku harus berhati-hati...." Batin Aurel.

Aurel mengambil minum yang ada di samping kasurnya dan kembali merebahkan tubuhnya, berdoa agar ia tidak terjadi apa-apa dengan tubuhnya

******

Jason yang masih sibuk dengan pekerjaannya, Melihat arah jendela ruang kerjanya. Melihat hari sudah gelap, dia menaruh pena di atas meja meja dan berdiri untuk merenggangkan tubuhnya. Berjalan ke arah jendela, seketika dia memikirkan Aurel. Seharian Jason bekerja, dia belum melihat dan mendengarkan suaranya Aurel sedikitpun.

Marry Me, Prince !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang