Chapter 9

9 0 0
                                    

Penolakan

Xavier berangkat sekolah dengan riang. Ia ingin cepat-cepat bertemu dengan pacar kesayangan. Sampai disekolah Xavier naik ke lantai tiga untuk sampai dikelas Hana. Senyum tidak luntur dari bibir lelaki itu. Sapaan dari kakak kelas turut bersahutan. Ada juga yang memberikan dirinya makanan atau cemilan dan Xavier menerimanya dengan lapang dada. Ia tidak pernah menolak rezeki.

Sampai dikelas Hana, senyum Xavier luntur karena melihat Hana bersama si ketua osis yang memang satu kelas dengan Hana tengah saling tertawa. Xavier tidak suka. Xavier selalu cemburu melihat Hana berdekatan dengan Gio. Meskipun kini Gio sudah tidak lagi menjadi ketua osis karena memang sudah pensiun, kedekatan Gio dan Hana masih terjalin. Xavier tidak mau negatif thinking. Mereka begitu karena memang satu kelas.

"Hana?"

Hana menoleh kearah pintu. Gadis itu tersenyum dan segera menghampiri Xavier, pacarnya. Xavier memberikan beberapa coklat pada Hana hasil pemberian dari kakak kelas nya tadi.

"Nanti ada waktu? Kita jalan-jalan ke mall."

Bibir Hana melengkung kecewa, "kayaknya gak bisa deh. Banyak banget tugas sekolah aku."

Xavier hanya tersenyum menenangkan kearah Hana yang tidak enak menolak ajakan pacarnya itu. Ia mencoba menelan kekecewaan akibat kesibukan Hana yang mulai menjalani ujian sekolah.

"Gak papa. Nanti kalo kamu ada free, telepon aku ya." Hana langsung mengangguk.

"Aku kangen kamu." Lirih Xavier tidak bisa menepis kerinduannya kepada Hana.

"Uuuu... Sini pelukan. Aku juga kangen pacar aku yang manja ini."

Xavier langsung memeluk Hana mencoba meresapi kerinduan yang amat. Hana sudah jarang kerumahnya begitupun Xavier yang jarang ke rumah Hana.

"Aku masuk kelas oke."

Xavier segera pergi dari kelas Hana dan kembali turun untuk masuk ke kelasnya. Namun, mood nya menjadi buruk akibat tolakan tadi. Xavier akhirnya turun lagi kelantai bawah dan berjalan-jalan dikelas sepuluh. Lelaki itu memang jarang sekali berkeliaran disekolah. Ia lebih suka ke taman dan kantin. Xavier dan kawan-kawan lebih sering menghabiskan istirahat nya didepan kelas.

Xavier memasukan tangannya ke saku celana. Tangannya meraih coklat yang ternyata tertinggal. Ia kira coklat tadi sudah diberikan semuanya pada Hana.

"Hei, kamu!"

Gadis yang tengah duduk di bangku dengan kaki bergoyang langsung menoleh. Wajahnya menjadi sumringah melihat siapa yang memanggilnya.

"Ah, kak Xavier."

Xavier mengerjap. Ternyata yang ia sapa adalah gadis yang ia tolong waktu itu. Xavier mendekat kearah gadis yang memakai seragam olahraga.

"Kaki kamu masih sakit, Ora?" Tanya Xavier.

"Ah, kemarin-kemarin agak bengkak sih. Sekarang aja aku gak dibolehin lari sama temen-temen. Jadi deh aku disini sekarang." Ucap Aurora menjelaskan. Aurora adalah gadis pindahan yang baru saja seminggu disana. Dihari kedua, Aurora langsung mendapatkan musibah karena mau menyebrang sembarangan.

"Kamu suka coklat, Aurora? Aku punya tapi kecil."

Aurora mengangguk ringan. "Boleh? Aku suka coklat tapi Abang gak bolehin aku makan coklat."

"Sekarang mumpung enggak ada Abang kamu, kamu bisa makan coklat ini."

Aurora tersenyum sumringah. Ia meraih coklat berukuran kecil dan langsung membuka bungkusnya. "Makasih ya, kak. Aku suka coklatnya."

Xavier mengangguk senang. Ia suka melihat Aurora memakan coklat darinya meskipun bukan dari uang Xavier. Aurora terlihat lucu ketika makan sesuatu. Ah, Xavier langsung menggeleng. Ia tidak boleh terbuai dengan sifat polos Aurora yang bikin hatinya ketar-ketir. Ia mempunyai Hana yang harus ia jaga hatinya.

"Aku duluan ya, Ora."

Aurora mengangguk. "Sekali lagi makasih. Kapan-kapan aku yang telaktir kakak, oke."

Xavier hanya mengangguk seadanya. Ia langsung pergi meninggalkan Aurora yang menatapnya terus-terusan. Disaat Xavier pergi, teman-teman Aurora datang karena merasa tidak asing dengan lelaki yang menghampiri Aurora tadi.

"Itu kak Xavier, kan?" Tanya salah satu teman kelas Aurora.

"Iya."

"Kamu gak ada niat aneh-aneh kan? Kak Xavier udah punya pacar." Beo temannya satu lagi.

Aurora diam. Ia baru mengetahui jika Xavier mempunyai pasangan. Lagian, Xavier sendiri tidak pernah membicarakan pacarnya itu ketika mereka bersama.

"Gak ada yang berani deketin dia kecuali mereka ngasih sesuatu. Cewek-cewek disekolah sini segan sama kak Hana. Walaupun rata-rata gak ada yang gak suka sama kak Hana karena jadi pacar kak Xavier." Ungkap teman Aurora tadi.

"Ah, enggak kok. Kita cuman saling sapa aja. Aku gak kenal banyak sama dia." Ucap Aurora dengan sedikit berbohong. Ia lebih dibilang agak dekat karena Xavier pernah membawanya kerumah Xavier.

••••

••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
XavieRihanna TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang