Selesai.
Xavier sudah lama tidak gelendotan dipelukan sang mommy. Xavier tiduran dipaha Tania dengan gusar. Sesekali menghela nafas seolah banyak beban.
"Kamu kenapa, Xavier?"
"Mom?"
"Iya?"
"Mom lebih suka sama Hana atau Aurora?"
Tania diam. Mungkin mommy nya tengah memikirkan siapa yang ia sukai.
"Mommy suka Aurora. Dia manis, lucu, cantik, udah mommy anggap anak sendiri." Ucap Tania dengan senyum menghiasi.
Sudah Xavier duga bahwa Mommy nya kurang srek pada Hana. Tapi, Xavier tidak menyukai Aurora. Dihatinya selalu ada Hana meskipun mereka tengah bertengkar hebat saat ini.
"Emang kenapa?"
"Mom, aku sayang Hana."
Tania mengusap rambut anak tunggalnya yang begitu tampan dan manis. "Mommy juga sayang sama Hana."
"Hah?"
"Dengerin Mommy. Mommy tau apa yang terbaik buat kamu. Mommy gak akan ganggu hubungan kamu sama Hana. Mommy gak akan ikut campur. Mommy yakin, Hana juga sayang sama kamu."
"Tapi katanya mommy suka sama Aurora?"
"Aurora cocoknya jadi anak mommy. Kalo Hana jadi menantu Mommy."
Xavier tersenyum sumringah. Dibalik cueknya Tania, ibu anak satu itu juga menyayangi Hana. Hana salah tanggap begitupun dengan Xavier.
"Tapi mom, aku lagi marahan sama Hana."
"Berantem itu hal yang wajar, Xavier, di setiap hubungan. Kamu hadapi dan jalani aja."
Akhirnya percakapan mereka berkahir dengan Xavier yang mengangguk mengerti. Xavier tidak boleh menjauh dari masalah. Ia akan meminta maaf karena sudah dingin pada kekasihnya itu.
Keesokannya, Xavier sudah disekolah menunggu Hana yang tidak biasanya berangkat siang. Gadis itu selalu datang pagi meskipun cuaca tidak mendukung. Maka dari itu, Xavier menunggu Hana di depan gerbang sekolah.
Sebenarnya Aurora tadi datang, namun Xavier menyuruh agar gadis itu pergi lebih dulu. Ia tidak mau ada pihak ketiga dulu.
Xavier diam ketika Hana keluar dari mobil yang Xavier tidak tahu mobil siapa. Hana tidak pernah diantar oleh mobil tersebut.
Xavier menajamkan penglihatan nya kearah kaca mobil yang tidak gelap itu. Terlihat Hana tersenyum manis begitupun lelaki yang memakai kecamata hitam itu.
Xavier melotot ketika Hana dicium oleh lelaki itu. Kedua kalinya Xavier melihat Hana dicium oleh lelaki yang bahkan berbeda. Xavier menggeram marah. Lelaki itu mendekati mobil yang terparkir diluar gerbang.
Xavier menggebrak pintu mobil dengan keras sampai yang ada didalam sana terkejut. Hana segera keluar dari mobil dengan gelisah. Begitupun dengan lelaki itu yang membuat hati Xavier semakin tercubit.
"Hai Xavier. Udah lama gak ketemu."
"Bang Andrew."
Dia bang Andrew, Abang dari Aurora yang dingin itu. Kenapa lelaki itu bisa mengantar Hana sedangkan tadi Aurora diantar oleh supir.
"Xavier, tolong jaga tunangan saya."
"Tu- tunangan?"
Andrew mengangguk mengiyakan. Sedangkan Hana semakin bersalah dan meminta agar Andrew tidak berbicara sembarangan. Namun, Andrew malah berkata demikian.
KAMU SEDANG MEMBACA
XavieRihanna TAMAT
Short StoryXavier Natariksa, lelaki SMA yang sangat mencintai dan meragukan seorang Rihanna Fernandez secara bersamaan. Xavier melihat bahwa Hana begitu banyak menyembunyikan dunia nya kepada lelaki itu. Xavier ingin menyerah, tapi cintanya lebih besar untuk R...