9

127 13 0
                                    

Aku akan berusaha untuk mencintaimu Mark ~ Liana

Pagi ini Liana dibangunkan dengan
morning sickness. Dia buru-buru kekamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya. Mark tampak terbangun mendengar suara kakak ip~ ahh bukan suara istrinya yang tengah dilanda morning sickness.

"kamu bangunin bunda yaa nak, maaf yaa bunda telat bangun" Liana mengelus perutnya sembari bermonolog dengan calon bayinya.

"mual-mual yaa? aku ambilin air hangat dulu yaa atau mau susu aja? ahh sekalian roti panggang aja gimana?" Ucap Mark yang tiba-tiba muncul dengan segudang pertanyaan yang malah membuat Liana terkekeh.

"engga usah, aku ga papa koo. Aku mau mandi dulu yaa. Abis itu aku bikinin kamu sarapan ok"

"yakin ga papa?" tanya Mark lagi.

"iya yakin, sebentar yaa"

"ya udah kalo gitu"

Liana tersenyum, mengingat tingkah Mark yang semakin perhatian setelah menikah. Liana yakin Taeil pasti juga bahagia melihat Mark yang sepenuh hati hati mengurus dirinya dan juga calon bayinya.

Selesai mandi Liana, melihat Mark tengah duduk di ujung ranjang memainkan kakinya layaknya bocah yang sedang menunggu sesuatu. Ya memang benar Mark sedang harap-harap cemas menunggu istrinya keluar dari kamar mandi. Liana keluar dengan lilitan handuk yang menutupi tubuhnya terkaget. Yaa tentu ini pertama kali bagi Liana memperlihatkan tubuhnya ke Mark.

"Mark"

"hmm"

"mandi gih, nanti aku siapin sarapan buat kamu"

"ohh, ahh iya iya aku mandi sekarang"

Setelah bersiap, Liana beranjak kedapur pertama yang ia lakukan adalah membuat susu hamilnya. Kemudian memanggang roti untuk dirinya dan juga Mark. Sederhana saja sarapan pagi ini. Tak lama Mark menyusul kedapur, dia mendapati sosok yang ia cintai sejak SMA pagi ini sudah berstatus sebagai istrinta. Tentunya kalian tahu kisahnya kan...

"masih mual? " tanya Mark.

"engga kok, yuk sarapan dulu. Maaf yaa aku cuma bikin roti panggang aja. Oh iya mau susu, kopi, atau teh? "

"kopi ada?"

"ada, mau kopi? "

"boleh deh bund"

Bund? antara bundar atau bunda, Liana tak mengerti maksudnya.

"maksud kamu aku bundar?" tanya Liana ketus sembari membuat kopi.

Tiba tiba ada tangan yang melingkar diperut besar Liana, sambil mengelus perut itu.

"iyaa bundar. Bundar banget sekarang perut bunda"

"iisshh apa sih"

Jujur saja Liana malu dengan perkataan Mark barusan, yaa namanya juga pengantin baru.

"udah ahh jangan ngambek, gimana kalau habis sarapan kita kepantai hmm"

"engga mau ahh panas. Gimana kalau ke bukit aja? "

"bukit? bukit mana? "

"bugaksan"

"emang kuat mendakinya? "

"iya juga yaa, ck ya udah deh dirumah aja. Lagian aku sekarang gampang banget cape nanti yang ada ngerepotin kamu lagi" keluh Liana yang masih berada dipelukan Mark.

"ga ada yang namanya ngerepotin, ayoo kamu pengen kemana? aku siap kemanapun kamu mau, asal kamu kuat sambil bawa babynya"

"ga usah deh"

"dengerin ya, kalo babynya lahir malah kita ga bisa kemana-mana. Tapi kalo buat saat-saat sekarang kita masih bisa bebas ngebolang ketempat yang pengen kamu kunjungin, gimana? "

"iya juga yaa, ehmm kalau aku pengen ke jeju boleh? "

"boleh banget dong bunda"

"makasih yaa"

"iya sama-sama. Tapi nanti malem kita cek up dulu ke dokter kandungan oke"

"oke"

cup

Satu kecupan mendarat lembuh dipipi Liana, tentu saja dari Mark. Kedua tersenyum bahagia, tidak tapi sangat bahagia.

Sorenya Liana sudah selesai berkemas dia hanya membawa beberapa baju tentu saja untuk dirinya sendiri dan juga Mark.

Tiba-tiba ponsel Liana bergetar, itu video call dari ibunya.

"hallo bu"

"hallo sayang, gimana keadaan kamu sama baby? "

"Liana baik-baik aja koo bu"

"syukur lah nak, kamu lagi ngapain?"

"Liana baru selesai beres-beres baju bu"

"loh mau kemana? "

"rencananya mau ke Jeju bu sama Mark besok"

"wahh senengnya, hati-hati yaa disana. Tapi kamu ga boleh kecapean loh sayang. Inget apa kata dokter yaa"

"iya bu, nanti malam juga Liana mau kedokter kandungan"

"iya sayang, kamu baik-baik yaa sama Mark disitu, inget dia sekarang suami kamu. Kamu harus menuruti setiap perkataan dan perintahnya."

"iya bu. Makasih yaa bu. Ibu kok rapi banget mau kemana?

"iya sayang sama-sama. Ini ibu mau arisan. Ya udah kalau gitu ibu tutup dulu yaa"

"iya bu"

Liana meletakan kembali poselnya keatas nakas dan duduk ditepi ranjangnya, dia ga menyadari kehadiran Mark yang tengah memandanginya dari arah pintu. Mark sangat bersyukur saat ini gadis yang ia cintai sedari SMA kini sudah menjadi istrinya. 

"asik banget yang habis video call sama ibu" ucap Mark mengagetkan.

"eh iya tadi ibu video call"

"nanyain menantunya yang ganteng ini ga? "

"engga yaa" jawab Liana sambil menjulurkan lidahnya mengejek Mark.

"ihh gemes banget sihh istri akuu" Mark ga tahan dengan tingkah Liana yang menggemaskan pun mencubit pipi gembul Liana gemas.

"sakitt Mark" marah Liana.

"abisnya gemesin banget sih" Jawab Mark yang masih usil mencubit pipi Liana.

"udah ihh merah nanti kaya tomat"

Mark menatap Liana dalam, tiba-tiba bayangan wajah Taeil melintas dipikirannya.

"kenapa? " tanya Liana.

"...."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



SECOND HUSBAND - MARK NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang