CHAPTER 7

375 42 1
                                    

Rey berhenti di halaman rumah Nana.

Salah satu bodyguard Oma menghampiri Rey. "Siapa kamu?".

Rey berdiri tegap takut dia tidak dibolehkan masuk.

"Saya kesini mau cari Sandrina" ucap Rey.

"Nona Sandrina baru saja pergi ke Rumah Sakit." jawab bodyguard itu.

"Oh baiklah" Rey melajukan mobilnya ke Rumah Sakit.

Rey meneouk jidatnya. "Lah kangue ga tau dimana Rumah sakitnya. Oon dasar" ucapnya.

Rey berhenti di restauran Alva. "Mending gue makan dulu"

Rey masuk dan segera duduk di bangku paling pojok. Pengunjungbya lumayan banyak mungkin karena ini waktu makan siang.

Rey celingak celinguk mencari seseorang. "Mbaa!!" serunya.

Salah satu pelayan menghampirinya. "pesen apa mas?"

"Saya pesen spageti satu sama jug alpuket." ucap Rey.

"Baik mohon ditunggu" ucap pelayan.

"Mbaa mas Alva kemana ya? Saya gak liat dia" tanya Rey.

"Mas Alva diru.ah nya. Dia berkunjung pagi atau sore saja." ucap pelayan.

Rey hanya mangut mangut.

"Saya permisi"

Rey mengangguk. Lalu mengeluarkan ponselnya.

Senyum Rey mengembang saat melihat wallpaper di ponselnya. "Lo itu cantik tapi sayang bukan pacar gue ehh Calon pacar" ucap Rey.

"Gue harus telepon Nana,"

-

"Tu bangun, lo ga kangen sama kita?" ucap Nana sambil memegang tangan Ratu.

Aqeela sudah menangis dari tadi. "Gue.. Gue ga bakal jail lagi sama lo"

Nana menoleh. "Lah lo baru sadar sekarang Qeel"

"Ya meskipun dia ngeselin tapi gue sayang sama dia Na." ucap Aqeela.

"Eungghh Haus..."

"Ratu!!" seru Nana. "Qeel ambilin minum Qeel!"

"Nih" ucap Aqeela menyerahkan air minum.

"Lo bantu Ratu duduk" ucap Nana.

Aqeela berlari ke samping kanan Ratu membantu Ratu bangun.

"Nih Tu lo minum dulu pelan pelan" ucap Nana menyodorkan air minum.

"Makasih Na" ucap Ratu lalu tidur kembali. "Gue dimana?" tanyanya melihat sekeliling.

"Lo di rumah sakit, lo pingsan dari kemaren dibawa bokap sama nyokap lo. Merka lagi beli makan dulu" ucap Aqeela.

Ratu mengingat kejadian kemaren lqlu menoleh ke arah Nana dan Aqeela. "Ternyata perut gue kuat ya ga makan daru kemaren" ucapnya sambil memegang perutnya.

Krrkrkreuuwk

"Hahahahaaha"

Nana dan Aqeela tak kuat menahan tawa.

"Baru aja di puji udah bunyi tuh perut " ucap Aqeela.

"Nih lo makan dulu" ucap Nana membawa makanan di atas nampan. "Gue suapin ya"

Drttt drrttt

"Eh bentar bentar. Qeel tolong suapin Ratu ya gue angkat telepon dulu" ucap Nana.

"Iya sini gue aja" ucap Aqeela.

Nana berjalan keluar kamar Ratu. Nana merogoh ponsel di dalam tas nya. Tertera nama seseorang yang menelponnya.

NANA, AKU KEMBALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang