CHAPTER 6

344 39 1
                                    

Malam yang indah bagi Aqeela Calista.

Aqeela turun dari kamar nya. "Kakak!!!!" teriak Aqeela. Lalu berlari memeluk kakaknya-Lesti Calista.

Lesti melepas pelukannnya. "Sudah besar rupanya adikku" ucap Kakaknya.

"Ayo makan dulu" ajak mama.

Aqeela menatap seseorang di belakang kakaknya. Lalu beralih menatap sang kakak.

"Dia temanku, Qeel" ucap kak Lesti.

Aqeela mengetuk kepala nya sambil berjalan mendekati seseorang tersebut.

"Perkenalkan dirimu" ucap Aqeela.

"Aqeela!" ucap mama.

Seseorang itu menggeleng mama. "Aku teman kakakmu." Dia mengulurkan tangan. "Jefan Wijaya. Panggil kakak, kak Efan." ucapnya tersenyum.

Aqeela menerima uluran tangan Efan. "Aqeela Calista".

'Dia orang baik' batinnya.

"Kamu masih sekolah?" tanya Efan.

"Tentu. Aku masih imut seperti ini, tentu masih sekolah. Tidak seperti kakaku sudah tua" ucap Aqeela berbisik di akhir kalimat.

Lesti menaikan alisnya seolah bertanya apa?

"hmm ayo kalian masuk dulu" ajak mama.

Mereka berjalan ke ruang makan. "Efan ayo makan biarkan koper biar mang Aji yang bawa" ucap mama.

Efan mengangguk.

Lesti adalah kakak satu satunga Aqeela. Dia tidak memiliki kakak laki laki bahkan ayahnya sudah meninggalkan dia sejak umur 6 tahun.

Hari ini hari pertama lesti pulang ke rumah setelah 5 tahun lamanya study di Jepang. Jefan adalah kekasihnya selama kurang lebih 2 tahun.

Selesai makan mereka pergi ke kamar masing2.

Tok tok tok

"Aqeela" teriak Efan dari luar kamar.

"Iya masuk aja kak!" teriak Aqeela.

Klek

Efan membuka pintu dan masuk ke kamar Aqeela. Lalu duduk di sebelah Aqeela.

"kamu lagi ngerjain tugas?" tanya Efan.

"Heem. Sedikit lagi selesai." jawab Aqeela tanpa menoleh.

Efan hanya mangut mangut.

Aqeela menoleh. "Kakak mau ngapain kesini? Kangen aku ya?" canda Aqeela.

Efan tertawa. "Aku ingin memberikan sesuatu untukmu" mengeluarkan sebuah kotak putih. Lalu memberikannya pada Aqeela.

Aqeela menatap Efan. "Ini sogokan?" tanya Aqeela.

" Hahahah bukan Qeel. Ini hadiah untukmu." ucap Efan. " Ayo bukalah"

Aqeela menerima kotak itu dan segera membukanya. "waaahhhh ini indah sekali" ucap Aqeela sambil berdiri mengeluarkan gaun berwarna biru muda.

"Kamu suka?" tanya efan.

Aqeela mengangguk cepat. "Sangat suka."

Efan mengacak rambut Aqeela gemas. "Nanti kamu pakai yah"

Aqeela mengangguk dan menangis haru. Lalu memeluk Efan. "Makasih kak"

Efan melepas pelukannya. "Kenapa nangis?"

Aqeela menyeka air matanya. "Aku teringat ayah. Aku belum pernah ketemu ayah."

Efan tersenyum sambil memegang pundak Aqeela. "Aku disini. Anggap saja aku Kakakmu."

NANA, AKU KEMBALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang