CHAPTER 12

319 43 2
                                    


Aqeela yang kelelahan tertidur dengan posisi duduk di samping tempat tidur Rasya. Setengah jam yang lalu Ratu juga Ibu Rasya berpamitan pulang. Ibu Rasya sudah waktunya bekerja kembali. Dengan senang hati Aqeela menunggu Rasya.

"Hauss.."

Rasya berusaha bangun mengambil air minum. Aqeela terbangun karena merasakan tempat tidur Rasya bergerak.

Setelah Aqeela sadar sepenuhnya, dia terkejut.

"Rasya!! Kamu udah sadar?" tanya Aqeela.

Rasya tersenyum sambil mengangguk lemah. "Aku haus"

Aqeela segera memeberikan segelas air minum pada Rasya.

"Terimakasih" ucap Rasya.

"Sama sama" jawab Aqeela.

"Kamu..."

"Aku Aqeela. Tadi ibu kamu pamit mau kerja. Jadi aku yang jagain kamu" ucap Aqeela.

Rasya hanya mengangguk.

"Kamu mau apa? Mau makan? Atau ada yang kerasa sakit? Aku panggilin dokter ya?" tanya Aqeela.

"Ga. Gausah makasih." jawab Rasya tersenyum.

'Aku liat dia senyum dari deket bikin aku makin suka sama dia' batin Aqeela.

Rasya melambaikan tangannya di depan wajah Aqeela.

Aqeela tersadar"hah"

"Kamu kenapa?" tanya Rasya.

"Mmm aku.. Gapapa" ucap Aqeela.

"Aduhh.."

Tiba tiba Rasya memegang kepalanya yang terasa  pusing.

Aqeela bangkit dari duduknya. "Apa yang sakit?"

"Kepalaku tiba tiba sakit" ucap Rasya.

"Sini aku pijitin" ucao Aqeela sambil mendekat ke arah Rasya.

Aqeela meraba dan memijat pelan kepala Rasya. Rasya mendongak menatap Aqeela. 'Cantik sekali' batinnya.

Wajah Aqeela begitu dekat dengan wajah Rasya. Aqeela yang merasa diperhatikan menoleh ke arah Rasya. Mata mereka bertemu. Rasanya waktu berhenti beberapa detik.

'Astaga Rasya bikin gue jatuh cinta' batin Aqeela.

Aqeela segera memutuskan kontak mata dengan Rasya. Melepaskan tangannya dan segera berbalik membelakanhi Rasya. Aqeela meraba pipinya yang memanas.

"Aku ke kamar mandi sebentar" ucap Aqeela lalu berlari ke arah kamar mandi.

Rasya menghela nafas. "Huhhh. Aku gak pernah setegang itu deket sama perempuan" Gumam Rasya. Lalau memegang dadanya yang berdetak lebih kencang.

-

Seluruh penjaga dirumah Nana sedang di hukum oleh Oma.

"Sudah saya bilang jaga Nana baik baik!! Jngan sampai kejadian beberapa bulan yang lalu terulang lagi!! Saya benci kelalaian!! Sekali lagi kalian gagal menjaga Nana, hukuman kalian akan lebih buruk dari ini!" teriak Oma marah.

"Baik nyonya" ucap para penjaga.

"Sekarang kalian pergi!!" suruh Oma.

Para penjaga segera pergi dari hadapan oma. Oma yang sedari tadi berdiri segera masuk ke dalam rumah memegang dadanya yang terasa engap. Teriakan teriakan tadi menguras tenaga Oma.

Nana masih melamun di balkon kamarnya. Clay sudah dari tadi pulang dari rumah Nana. Tuan Hariwijaya segera pergi ke rumah sakit setelah mendengar cerita Nana untuk melihat kondisi Rasya.

NANA, AKU KEMBALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang