Chapter 17

788 69 7
                                    

Vote & Comment ♡
Happy Reading 💚




♡♡♡♡


Pagi pun telah tiba, semua masyarakat kembali kepada aktivitas mereka masing-masing. Begitupun dengan wanita dewasa ini yang masih memejamkan mata indahnya tanpa berniat untuk bangun dan memulai aktivitasnya. Dengan bantuan dari sinar matahari akhirnya wanita dewasa ini mulai sedikit membuka mata kucingnya.

"Eughh..." suara lenguhan keluar dari mulut gadis cantik ini dan sebuah kerutan dari keningnya muncul tatkala sinar matahari mulai menyerang wajah cantiknya.

Dengan anggun Jennie mulai terbangun dan segera memposisikan tubuhnya duduk untuk meregangkan badanyanya. Ia merentangkan kedua tangannya sambil tersenyum menyambut  sinar matahari yang menerobos jendela kamarnya.

"Selamat pagi New York.."

Drrt...drrt...

Suara dering telepon berhasil membuat Jennie menghentikan aktivitas menyambut pagi indahnya, Jennie melirik kesamping melihat layar persegi yang terletak diatas meja dekat tempat tidurnya itu bergetar.

Irene 💩

"Jennie apa kau sudah bangun?

"Aku tidak akan mengangkat teleponmu jika aku masih tidur Unnie" Jennie memutar bola matanya malas mendengar pertanyaan Irene yang kadang-kadang selalu bodoh.

"Hehehe, jangan kesal Jennie aku hanya bertanya"

"Ckk..cepat katakan kenapa kau meneleponku sepagi ini"

"Sabar Jennie ya ampun pagi-pagi sudah nge-gas aja"

"Cepat Unnie aku harus ke kantor, kau pun sama"

"eeu.. begini Jen, sepertinya hari ini aku tidak bisa masuk kerja. Aku ada urus_" Irene belum selesai berbicara, Jennie langsung memotong ucapan Irene dengan nada kesal.

"Kenapa, kau sudah bosan bekerja denganku? Kalau ia aku akan segera mencari sekertaris baru untuk menggantikanmu. Itu sangat mudah bagiku"

"Yakkk apa yang kau bicarakan, aku tidak pernah berniat untuk resign dari perusahaanmu. Walaupun kau sering memarahiku aku masih betah. Jangan coba-coba mencari sekertaris baru atau ak_"

"Aku apa? Kau mengancamku hmm.." suara dingin Jennie membuat irene bungkam seketika.

"E_euu ti..tidak, tidak apa-apa" Irene benar-benar merasa hawa dingin menusuk kulitnya. Aura Jennie memang luar biasa, bahkan Irene bisa merasakannya dari jarak jauh.

"Bagus, jangan berani mengancamku Irene-shi, mengerti"

"Ne Miss Jennie.."

"Sekarang katakan kenapa kau tidak bisa masuk kerja."

"Aku ada urusan mendadak Jennie.."

"Urusan apa?

"Aku tidak bisa memberitaumu, maaf Jendeuk"

"Kalau begitu aku tidak mengijinkanmu. Aku tunggu kau dikantor" Jennie langsung menutup teleponnya sepihak. Jennie tau pasti Irene tengah menggerutu sekarang, tapi Jennie tidak peduli. Jennie tipe orang yang berdisiplin tinggi. Walaupun Irene sahabat sekaligus Unnie baginya, Jennie tetap sama tidak membeda-bedakan para karyawannya.
Hanya dirinya yang boleh berbeda.

"Ingin izin tidak masuk kerja, tapi alasannya tidak memberitauku. Dasar sekertaris laknat!

Jennie menggerutu kesal lalu segera menyambar handuknya dan mulai membersihkan tubuhnya untuk segera berangkat ke kantornya.

Pasangan Hidupku 《 ♡ Jenlim ♡ 》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang