11

2.6K 170 14
                                    

Sesuai omongannya disekolah, Geng kece Amaartha menjenguk Ken dirumah sakit.

Mau bagaimanapun tiga kawan Amaartha ini termasuk teman Ken juga. Varrel, Raja dan Gisella.

Meski tadinya Amaartha menolak keras Varrel ikut, tapi berkat Raja memohon pada Amaartha jadilah diizinkan.

"Nomor berapa ruangannya?." tanya Varrel.

Amaartha tak acuh, memilih mengobrol dengan Gisella. Raja menepuk bahu Varrel, memberinya semangat.

"Gue tau hati lo sakit tapi lebih sakit lagi jadi Artha."

'Percepatkanlah harinya Tuhan'

"Udah sampai, ini, ruangannya, tolong jalanin aturan dari gue."

Mereka mengangguk lalu memberikan hormat. "Siap ibu negara."

Perlahan Amaartha membuka kenop pintu itu, sehingga tidak menimbulkan suara deritan.

Ken. Laki laki itu tengah melamun menghadap jendela luar, pandangannya cukup indah dan bisa mengurangi rasa jenuh.

"Ken sayang." Amaartha memanggilnya lembut, sangat lembut.

Dibaliknya Ken tidak merasa terkejut, ia senang setengah mati karena Amaartha menjenguknya lagi. Ia cekikikan sendiri bak orang gila.

Dengan penuh semangat Ken membalikkan badannya supaya berhadapan dengan Amaartha. "Ama."

Namun sedetik kemudian senyumnya luntur, digantikan raut wajah ketakutan. Ken menggelengkan kepalanya ribut lalu tangannya memegang kepala.

Amaartha dan kawannya terlihat sangat khawatir dengan keadaan Ken, Amaartha mencoba menyentuh pipi Ken namun Ken menepisnya dan menjauh.

"Gak! Gak mau hiks!."

"Pergi!."

"Aku gak mau!."

"Tolong menjauh arghhh."

Ken terus menggelengkan kepalanya sembari memundur.

"Ken kenapa sayang?!."

"Akhhh t-tolong A-ama hiks hiks ttakuttt."

Dhepp

Amaartha membawa kepala Ken pada dekapannya, sengaja tidak memanggil dokter karena menurut Amaartha ia masih bisa mengendalikan Ken.

"Hah hah hah."

Deru nafas tak beraturan dan memburu terdengar jelas dari bilah bibir Ken.

"Kalian pulang dulu, sorry, kondisi Ken lagi gak baik baik aja." Kata Amaartha.

"Tapi Tha gue mau jengukin Ken." Kekeh Gisella diangguki Raja.

"Tapi kalau lo keberatan yaudah kita pulang dulu, besok atau kapan kita kesini lagi." Kata Vatrel.

Begitu Varrel berbicara Amaartha mengubah tatapan yang semulanya sendu menjadi tajam dan bengis. "Bagus lo berhasil buat mental kesayangan gue hancur!."

My Childish Boyfriend [TAMAT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang